Parepare Kota Sehat Gabung WHO-SEARO

Tim Pemkot Parepare Kota Sehat Bergabung di Organisasi Kesehatan Internasional (dok)

BERITA.NEWS,Parepare- Pemkot Parepare perkuat status sebagai Kota Sehat dengan bergabung bersama jejaring Organisasi Kesehatan Internasional WHO-SEARO.

Organisasi WHO-SEARO kepanjangan dari World Health Organization -South-East Asia Region Healty City Network/HCN.

Bergabungnya Parepare tandai dengan rapat virtual atau zoom meeting sosialisasi jejaring Kota Sehat Kawasan Asia Tenggara di ruang rapat Bappeda Parepare, Kamis (12/10/2023).

Dalam rapat terungkap bahwa HCN atau Healty Cities Network merupakan strategis untuk mensinergikan tindakan multisektoral yang menangani faktor penentu kesehatan perkotaan.

HCN bertujuan memperkuat kota yang sehat dan tata kelola perkotaan untuk kesehatan dan kesejahteraan, mendorong pembelajaran pemerintah dalam memperkuat keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lokal,

membangun kapasitas kota untuk menghasilkan bukti tentang kesehatan penduduk dan faktor penentunya.

‘Dengan bergabung HCN memperoleh tantangan dan dukungan oleh tenaga ahli, praktisi dan peneliti, mendapat peluang kolaborasi, dan adanya pengakuan sebagai kota yang sehat,” kata Tim Pembina Kota Sehat Parepare, Dede Alamsyah Wakkang.

Baca Juga :  Lapas Palopo Sosialisasikan Hak WBP, Tegaskan Larangan HP Ilegal dan P4GN

Adapun tahapan mulai dari pengisian pendaftaran sebagai anggota HCN Asia Tenggara dengan pengisian form 1A dan 1B serta melampirkan dukungan peminatan dari Wali Kota dan surat dukungan organisasi kesehatan.

Kemudian dilakukan penilaian pre assessment terhadap sistem di perkotaan.

Selain itu, melakukan proses kegiatan dengan indikator penilaian Healty City, antara lain, tingkat jaminan sosial dan cakupan asuransi,

akses terhadap informasi kesehatan, kriminalitas, kematian akibat lalu lintas, kisaran rata-ratabaktivitas fisik pada kelompok usia dewasa, pengumpulan, pengangkutan, dan layanan TPA.

Lalu keamanan dalam lingkungan kerja, tingkat pengangguran, akses terhadap layanan air minum dasar, akses terhadap sanitasi dasar, akses listrik, ketersediaan dan desain publik, serta akses layanan kesehatan.

“Setelah dilaksanakan proses kegiatan dengan pendampingan WHO-SEARO, selanjutnya akan dilakukan akreditasi penilaian setiap 2 tahun,” kata Dede yang juga Kepala Bidang Perencanaan SDM dan Sosbud Bappeda Parepare.

Comment