BERITA.NEWS, Jakarta – Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) transisi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kamis (26/1/2023).
Presiden RI Joko Widodo hadir langsung membuka Rakornas memberikan arahan kebijakan penanganan dan pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Olehnya itu, Gubernur Andalan secara khusus memberikan pujian dan apresiasi terkait kebijakan Presiden RI dalam melakukan koordinasi dan komunikasi selama masa Pandemi.
“Berkat pengambilan kebijakan yang tepat. Pemerintah Pusat juga dalam melakukan koordinasi dan komunikasi yang kuat bersama pemerintah daerah,
rapat laksanakan setiap minggu untuk mengetahui perkembangan di lapangan yang ada di provinsi dan kabupaten/kota,” kata Andi Sudirman.
Menurutnya, Kebijakan Manajemen gas dan rem dalam penanganan pandemi Covid-19 oleh Presiden RI sangat membantu percepatan pemulihan.
“Menyeimbangkan penanganan kesehatan dan perekonomian menjadi kunci keberhasilan kita, kami pemerintah daerah mengapresiasi,” tambahnya.
Setelah PPKM berakhir melalui Inmendagri 30 Desember 2022 dan saat ini memasuki masa transisi pemulihan ekonomi untuk tetap waspada dan hati-hati dalam memutus kebijakan ekonomi.
Sehingga arahan dari Pemerintah Pusat dan koordinasi sangat di perlukan.
Presiden Jokowi sendiri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak mulai tingkat pusat hingga daerah.
Termasuk kepada peranan TNI-Polri yang memberikan peranan dan bekerja melebihi tugas inti menjaga pertahan dan keamanan.
Sedangkan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto menyampaikan penanganan pandemi baik tingkat global dan nasional yang kondisinya terkendali,
laju kasus melambat namun varian baru masih terus mencul. Pemulihan ekonomi berlanjut, ekonomi Indonesia tumbuh meyakinkan di atas 5 persen sepanjang tahun 2022 dan perkirakan Y-on-Y bisa dicapai di angka 5,3 persen.
Pondasi perekonomian masih kuat antara lain dari konsumsi, investasi dan ekspor yang kembali menjadi penggerak ekonomi.
Konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari perkiraan semula, defisit APBN sudah dicapai di bawah 3 persen di tahun 2022. Inflasi tetap terkendali di level 5,51 persen.
Comment