BERITA.NEWS,Makassar– Catatan Inflasi Sulsel selama 2022 capai 5,77 persen. Pemprov mulai penguatan di beberapa sektor untuk pengendalian selama 2023.
Asisten II Bidang Ekonomi Pemprov Ichsan Mustari mengatakan semua pihak terkait harus komitmen dan sama-sama lakukan pengendalian, hadapi ancaman resesi 2023.
Ichsan menyebut ada 5 penguatan yang mesti para pemangku kebijakan sama- sama berikan atensi khusus menekan inflasi.
“Pemprov bersama masyarakat dalam hal pengendalian inflasi adalah penguatan pada UMKM kedua bagaimana agar distribusi barang tetap lancar,
tiga operasi pasar semua Kabupaten dan Kota melaksanakan dan melaksanakan pasar murah tentu harga bisa terkendali di masyarakat.
Kerjasama antar daerah di laksanakan. Daerah surplus dan minus terkait komoditas nya itu semua upaya dilakukan dalam pengendalian bapak Gubernur,” jelasnya.
Sementara itu, Kantor Bank Indonesia (BI) Sulsel mencatat Desember 2022, inflasi sebesar 0,72% (mtm) atau lebih tinggi bandingkan bulan sebelumnya 0,25% (mtm).
Penyebab peningkatan bulanan utamanya adanya aktivitas ekonomi dan permintaan masyarakat pada momen HBKN Natal dan jelang akhir tahun serta adanya gangguan pasokan komoditas.
Olehnya itu, dengan perkembangan tersebut, keseluruhan di 2022 angka inflasi Sulsel tercatat sebesar 5,77% (yoy).
“Secara keseluruhan tahun, angka inflasi Sulsel tahun 2022 berada di atas sasaran nasional yang sebesar 3,0±1%,
serta lebih tinggi bandingkan realisasi tahun 2021 yang sebesar 2,40% (yoy),” kata Kepala BI Sulsel Causa Iman Karana.
Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari peningkatan harga komoditas dunia akibat dinamika geopolitik global
serta adanya kebijakan pengalihan subsidi BBM yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2022.
“Inflasi tahunan Sulsel terjadi di seluruh kelompok pengeluaran dan terutama bersumber dari kelompok Transportasi; Makanan,
Minuman, dan Tembakau; serta Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga yang memiliki andil tahunan masing-masing sebesar 1,93%; 1,77%; dan 0,49%,” sebutnya.
Comment