BERITA.NEWS,Makassar– Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto targetkan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Sulsel tuntas akhir 2024.
Hadi Tjahjanto menegaskan hal ini saat kunjungan pertamanya sebagai Menteri ATR/BPN RI di Kantor Gubernur Sulsel. Kamis (30/6/2022) kemarin.
Menteri Hadi dalam kunjungan bahas beberapa hal strategis target pemerintah pusat. Salah satunya percepatan PTSL berjalan sesuai road map yang ada.
“Saat ini Sulawesi Selatan sendiri mencapai 70 persen. Harapan kami di awal 2025 atau akhir 2024 itu sudah selesai semua. Sudah terpetakan dan sudah terdata,” ucapnya.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel Abdul Hayat Gani yang juga Plh Gubernur ini mendampingi selama pertemuan tersebut.
Selain percepatan program PTSL, Hadi juga menekankan penyelesaian masalah mafia tanah, melalui Satgas Mafia Tanah.
Ia percaya masalah mafia tanah bisa terselesaikan jika 4 pilar bekerja dengan baik tak Kementerian ATR/BPN, kepolisian, pemerintah daerah dan pengadilan.
“Apabila 4 pilar ini bekerja dengan baik dan tidak ada yang masuk angin, kalau 4 ini sinergi, pasti permasalahan mafia tanah akan selesai,” kata Hadi.
Menteri Hadi menegaskan pihaknya telah berkomitmen menuntaskan permasalahan mafia tanah banyak terjadi. Apalagi sudah menjadi isu nasional dan sangat mendesak untuk dituntaskan.
“Saya sendiri selaku menteri akan turun ke bawah menanyakan secara langsung kepada masyarakat apakah mereka sudah dilayani dengan baik atau permasalahan tanah yang harus segera diselesaikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hadi juga menjelaskan mengenai lahan-lahan proyek di Sulsel. Pihaknya akan menyelesaikan lahan HGU (hak guna usaha) di Kabupaten Luwu sekitar 32.000 hektar.
Masa pakai lahan tersebut telah selesai dan telah memenuhi syarat untuk diambil kembali.
“Kemudian nanti 30 persen sebagai objek TORA (Tanah Objek Reformasi Agraria) itu akan saya redis (redistribusi) ke masyarakat sekitar dan
sisanya akan kita gunakan untuk pembangunan dalam rangka kesejahteraan rakyat. Kita bikin pertanian atau peternakan di sana,” kata Hadi.
Comment