Oknum RW di Gowa Diduga Semena-mena Ingin Tutup Sekolah, Guru dan Warga Resah

Guru TK Sejati memperlihatkan surat dari RW 04. (Foto: Istimewa)

Guru TK Sejati memperlihatkan surat dari RW 04. (Foto: Istimewa)

BERITA.NEWS, Gowa — Oknum Rukun Warga (RW) 04 diduga Semena-mena menggunakan jabatannya sampai ingin menutup sebuah Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Sejati Perumahan PEPABRI, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Guru dan murid serta warga pun resah.

Penutupan atau pengusiran guru dan murid tersebut berdasarkan surat yang dikeluarkan Oknum RW 04 dan diterima langsung oleh guru.

Dalam surat yang dikeluarkan oleh Oknum RW 04 tersebut berbunyi agar Sekolah TK Sejati untuk segera dikosongkan dan aktivitas belajar dan penerimaan murid baru dihentikan.

“Pada intinya disampaikan, kepada pengelola TK untuk tidak melakukan aktivitas termasuk menerima ajaran baru. Ini dari RW,” kata salah satu Guru di TK Sejati saat ditemui Wartawan dilokasi.

Dalam surat juga mengatakan pengusiran atau pengosongan sekolah lantaran oknum RW tersebut akan membangun sekolah baru.

Kata guru disana, merasa resah lantaran Sekolah yang sudah terakreditasi ini dan ada sejak tahun 1998 ini harus ditutup.

“Dasarnya mau membangun sekolah makanya mengusir. Saya sudah hampir 20 tahun disini. Disini punya Akte pendirian dan Akte Notaris dan sudah Terakreditasi B,” kata Guru tersebut.

Disisi lain, Kepala Desa Bontoala Muhammad Yusuf Muin membantah akan pengusiran guru dan murid tersebut.

Kata Kepala Desa, hanya sebatas mengosongkan sementara melihat kondisi sekolah yang tidak memungkinkan.

“Sudah Defenitir mi RW itu. bukan mengusir itu, tidak melakukan aktivitas karena liat maki kondisi sekolah itu. Jadi saya itu sudah bicara Kepsek, pak RW dan pembinanya. Pak RW itu Legowo kalau Kepala sekolah itu mau perbaiki sekolah. Cuma selama ini sudah 20 itu sekolah tidak pernah di Rehab,” kata Kepala Desa.

Meski begitu, Kepala Desa Bontoala Muhammad Yusuf Muin juga tau alasan Pengosongan sekolah tersebut lantaran akan dibangunnya sekolah baru oleh Oknum RW 04 tersebut.

Oknum RW 04 Perumahan PEPABRI Anwar Alam saat ditemui wartawan di kediamannya juga membenarkan surat yang dikeluarkannya untuk tidak melakukan aktivitas pada TK Sejati

“Saya usir memang tong itu yang bangun sekolah, Saya mau bangun baru. Jauh lebih higienis, jauh lebih bermartabat,” sebutnya.

Ia menilai, permintaan pengosongan sekolah untuk diganti dengan sekolah baru berdasarkan persetujuan warga.

Namun, ketika diminta kepada wartawan surat persetujuan seluruh warga Perumahan PEPABRI Plt RW 04 ini tidak dapat memberikan bukti.

Dia juga punya alasan lain, bahkan mengaku Sekolah TK Sejati sejak tahun 1998 dirinya yang melakukan pembangunan.

“Saya mau pake motor baru, itu saja,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga Askari Samad Daeng Rate menilai Anwar Alam terlalu naif menggunakan jabatannya sebagai Kepala RW 04.

Mantan RW tersebut sebelum digantikan oleh RW sekarang ini mengungkapkan sejak dirinya menjabat selama Sembilan Tahun, tak ada yang mengklaim Sekolah TK Sejati.

“Saya Sembilan Tahun menjabat RW, tidak ada masalah. Tidak ada Tokoh masyarakat, Tidak ada Organisasi pemuda, tidak ada kelompok masyarakat tertentu yang mengklaim tentang sekolah itu.,” ucap Daeng Rate.

Bahkan kata dia, hadirnya sekolah tersebut selama ini mempunyai banyak manfaat bagi warga Perumahan PEPABRI.

“Hadirnya Sekolah TK tersebut banyak manfaat lain terhadap warga. Pertama orang yang tidak punya Finansial Cukup, tidak mengeluarkan biaya apapun juga. Kebijakan yang diberikan Ketua Yayasan itu kalau orang tua tidak mampu, diberikan Diskon. Dan untuk orang tuanya si murid ini sibuk dengan pekerjaannya. Itu dititip di gurunya nanti pulang baru diambil,” ungkapnya.

“Dan memang tidak ada komplain pak, dari dulu baik-baik saja. Terkait dengan fasilitas umum yang digunakan tentu ada dealnya dengan Ketua PEPABRI kemarin. Ketua PEPABRI itukan pak Kahar, dan tidak ada komplain. Justru masyarakat itu terbantu. Wargaku dulu terbantu, yang tidak cukup finansialnya masih bisa Sekolah disitu,” tambahnya.

Askari Samad juga mengaku merasa dirugikan oleh sikap yang dilakukan oleh RW yang ditunjuk langsung oleh Kepala Desa tersebut.

Alasannya, nama dirinya dan beberapa nama warga dicatut dalam struktur Panitia Pembangunan TK Kartika yang akan dibangunnya.

“”Saya juga komplain sebenarnya, terkait namaku dicatut jadi penasehat dalam pengurusan struktur Panitia Pembangunan TK yang dibuat pak RW itu, tanpa koordinasi ke saya. Tidak pernah diajak rapat. Ada beberapa nama dicatut dalam struktur pembangunan TK yang dia mau bangun itu tanpa persetujuan yang bersangkutan. Saya sendiri sempat umumkan di Masjid,” tegasnya.

Terakhir, Dia menilai RW 04 yang dijabat Bapak Anwar Alam telah keluarkan dari tugas utama sebagai seorang Rukun Warga yang tertulis dalam UU Nomor 16 Tahun 2014.

“Tugas utama RW itu, menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah diberi tanggung jawab. Kedua memfasilitasi pembangunan di wilayahnya ke Desa, ada dalam UU Nomor 16 2014 tentang pemerintahan Aparat Desa,” tandasnya. (*)

Comment