BERITA.NEWS, Makassar – Melihat kondisi Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Provinsi Sulsel sekarang sudah jauh berbeda tiga tahun silam. Tampak depan, pintu gerbang dipercantik, poliklinik diperbesar, pelayanan ditingkatkan.
“Biarlah kami berkantor di sini,” ungkap dr Arman Bausat, Direktur RSKD Dadi Sulsel saat ditemui wartawan, akhir tahun 2021.
Kantor dr Arman Bausat bersama seluruh jajaran stafnya memang agak jauh ke belakang sekira 100 meter dari pintu gerbang. Gedung yang sebelumnya menjadi Ruang Perawatan Anggrek disulap jadi kantor.
“Kami rela sempit-sempitan disini. Mulai dari kepala seksi, kepala bidang dan staf lainnya. Ini demi pelayanan kami,” tambahnya.
Di tahun 2022, Plt Kadis Kesehatan Sulsel ini punya rencana besar. “Tahun 2022, rumah sakit ini, saya akan kerjasamakan dengan pihak ketiga. Untuk lebih memperbaiki manajemen rumah sakit. Sekarang rumah sakit pemerintah yang sementara akan berjalan RS Labuang Baji kerjasama dengan anak perusahaannya Pertamina, PT Petra Medika. Enam bulan kemudian menyusul RSKD Dadi,” jelasnya.
Rencana ini, lanjut Arman, bagian dari amanah Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang ingin melihat rumah sakit daerah tidak terpuruk dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Di satu sisi saya sebagai Plt Kadis Kesehatan Sulsel, saya diberi amanah oleh Pak Gubernur bagaimana rumah sakit pemerintah daerah ini dioptimailisasi semua karena kalau tidak, maka betul-betul akan terpuruk. Bayangkan pendapatan di tujuh rumah sakit pemerintah daerah lebih besar pendapatannya satu rumah sakit swasta, itulah Pak Gubernur arahkan harus optimalisasi, bagaimana caranya, dikerjasamakan dengan pihak ketiga,” paparnya.
Comment