Kepala BPPW Sulsel, Dr Ir H Ahmad Asiri M Si
BERITA.NEWS, Makassar – Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan (BPPW Sulsel) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menargetkan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin selesai April 2022.
Kepala BPPW Sulsel, Dr Ir H Ahmad Asiri M Si dalam kegiatan Press Tour Forwapu di Makassar, Selasa (9/11/2021). Asiri mengungkapkan bangunan ini kembali dilanjutkan setelah mangkrak selama lima tahun.
“Sejak tahun 2020 bangunan ini kami tangani dan Insya Allah April 2022 akan selesai,” jelas Asiri.
Awalnya, gedung ini mulai dibangun pada tahun 2011-2012 oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahap pertama dan kedua.
Kemudian, proyek Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Islam Negeri (PTKIN) Sulawesi Selatan ini kembali dilanjutkan oleh PT Jasa Bakti Nusantara tahun 2015 dan akhirnya berhenti pada tahun yang sama.
Karena ada penugasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), konstruksi RSP UIN Alauddin Makassar kembali dilakukan pada tahun 2020 hingga saat ini.
Pembangunannya saat ini dilakukan oleh kontraktor pelaksana anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk dengan nilai kontrak Rp 133,9 miliar.
Sementara konsultan manajemen konstruksi dilakukan oleh PT Genta Prima Pertiwi dengan nilai Rp 1,55 miliar, serta konsultan pengawasan berkala dilaksanakan oleh PT Dana Consultant dengan nilai Rp 480 juta.
Hingga saat ini, progres konstruksi bangunan gedung yang berlokasi di Jalan Sultan Alauddin ini sudah mencapai 79,46 persen per minggu ke 51 atau periode 31 Oktober 2021-6 November 2021.
Progres ini mengalami deviasi positif 2,37 persen dibandingakn rencana yaitu 77,09 persen.
Lingkup kegiatan proyek ini adalah pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal, serta site development.
Terdiri dari 9 lantai ditambah 1 lantai basement, RSP UIN Alauddin ini akan memenuhi kebutuhan rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, serta pelayanan kesehatan secara terpadu di Makassar.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan pengembangan Lembaga, UIN Alauddin Makassar, Dr.H.Kamaluddin Abunawas, M.Ag mengatakan, rumah sakit tersebut sangat penting bagi masyarakat kota Makassar serta bagi para mahasiswa Fakultas Kedokteran di civitas akademika tersebut. Sebab, tanpa keberadaan rumah sakit tersebut, mahasiswa Kedokteran UIN Alauddin Makassar tidak memiliki tempat untuk melaksanakan praktek.
“Jurusan Kedokteran yang ada di UIN Alauddin ini tidak bisa mendapatkan akreditasi yang baik kalau dia tidak punya rumah sakit. Jadi itu sangat utama,” ungkap Kamaluddin.
Ia berharap, penyelesaian pembangunan rumah sakit tersebut tidak mundur lagi dari jadwal, sebab pada saat yang sama pihak kampus UIN Alauddin Makassar juga tengah melakukan pengadaaan alat-alat kesehatan.
Kamaluddin mengapresiasi Kementerian PUPR yang sejauh ini mampu memberikan keyakinan bahwa proyek rumah sakit pertama dibawah naungan PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) tersebut akan selesai tepat waktu dan tidak akan mangkrak pengerjaannya.
“Sebab salah satu prodi yang paling banyak peminat di UIN Alauddin Makassar adalah Kedokteran. Namun dari ribuan pendaftar yang diterima hanya 50 orang. Itulah kepentingan kami kenapa ini harus dipercepat pembangunannya, karena terkait dengan akreditasi,” tuturnya.
Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar nantinya memiliki 4 keunggulan dibandingkan rumah sakit lainnya di Kota Makassar, yaitu menjadi rumah sakit haji dan umrah, rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit dengan sistem pengobatan ala Nabi Muhammad SAW, serta rumah sakit yang berfungsi sebagai rehabilitasi medik.
Comment