PTM Terbatas di Jateng Berjalan Baik, Ganjar Minta Sekolah Tak Wajibkan Siswa Berseragam

Bupati Temanggung HM Al Khadziq melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Senin (6/9/2021). Salah satu sekolah yang ditinjau adalah SMP Negeri 2 Temanggung, Jawa Tengah.

ads

BERITA.NEWS, Semarang – Sejumlah daerah sudah mulai melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) maupun PTM secara terbatas, termasuk di Provinsi Jawa Tengah. Khusus di Jateng, PTM telah berjalan dengan baik, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Meski begitu, tetap akan dilakukan evaluasi.

Di Jateng, pelaksanaan simulasi PTM jenjang SMA, SMK, dan SLB dilakukan di 144 satuan pendidikan, dengan total peserta ada 19.362 siswa.

“Total ada 144 satuan pendidikan yang melaksanakan simulasi PTM. Yakni 113 SMA, 24 SMK, dan tujuh SLB,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta, di Semarang, Senin (6/9/2021).

Khusus untuk pelaksana PTM Terbatas jenjang SMA, SMK, dan SLB, diikuti oleh 159 sekolah, dengan 36.405 siswa peserta.

“Simulasi PTM dan PTM terbatas sudah memasuki minggu kedua. Semua berjalan bagus dan baik,” jelas Suyanta.

Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya hambatan dalam pelaksanaan simulasi PTM maupun PTM Terbatas.

“Yang masih menjadi evaluasi, memang soal monitoring proses pulang dan perginya naik transportasi apa,” ujarnya.

Dikatakannya, pihaknya akan memberikan penguatan pengawasan dalam disiplin penerapan prokes, dengan melibatkan Cabang Dinas, Pengawas, Komite Sekolah, dan Satgas Tingkat Sekolah. Kemudian memperkuat pembelajaran model campuran melalui pemberdayaan fungsi musyawarah guru mata pelajaran.

“Penting juga peningkatan sosialisasi penerapan prokes kepada warga, seluruh warga sekolah, dan masyarakat sekitar, melalui berbagai media yang sesuai karakter wilayah,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pemerintah kabupaten/kota agar tidak memaksakan siswa untuk berseragam.

“Tidak perlu berseragam. Orang tua ada yang sambat. Kalau yang mampu boleh, tapi yang tidak mampu jangan dipaksa,” kata Ganjar dalam Rapat Koordinasi Penangan Covid-19, Senin (6/9/2021).

Kebijakan Ganjar ini mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, agar pihak sekolah tidak mewajibkan siswa mengenakan seragam saat simulasi dan PTM terbatas.

“Kami mendukung karena memang kondisi seperti ini, masih simulasi dan PTM terbatas. Bahkan kami melarang sekolah menjual seragam kepada siswa,” tegas Suyanta.

  • YON

Comment