Ketua KNPI Sulsel Arham Basmin: Jangan Ngaku Pemuda Kalau Belum Divaksin

Ketua KNPI Sulsel Andi Muhammad Arham Basmin Mayyatang.

BERITA.NEWS, Makassar – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD-KNPI) Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arham Basmin Mayyatang menyerukan pemuda yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel untuk tidak menjadi bagian penyebar hoax atau informasi menyesatkan di masyarakat terkait vaksin Covid-19.

Hal itu diungkapkan Ketua KNPI Sulsel saat menjadi pembicara dalam event Celebes Virtual Business Week 2021 yang digelar di Gedung Function Room Menara Bosowa, Selasa (27/7/2021).

Arham menegaskan generasi muda harus menjadi garda terdepan untuk menyukseskan program vaksinasi pemerintah, dengan berinisiatif mendatangi tempat-tempat vaksin yang tersebar di 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan.

“Saya mengajak seluruh rekan-rekan generasi muda di Sulawesi Selatan di 24 kabupaten kota Ayo kita vaksin. Cari tempat-tempat vaksin Covid-19. Jangan cuma satu kali vaksin harus dua kali,” ajak Arham.

Ia juga menyampaikan bahwa jangan mengaku sebagai pemuda hebat jika belum menjalani atau menuntaskan vaksinasi yang saat ini diprogramkan oleh pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona.

“Jangan coba-coba mengaku sebagai pemuda jika belum divaksin,” sindirnya.

Tak hanya itu, selain mendukung program pemerintah, pemuda menurut dia juga harus memiliki daya kritis bilamana ada kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat.

“Tapi, Insya Allah dengan menjalankan program vaksinasi, paling tidak kita bisa terkendali dari virus yang membahayakan ini,” urai Putra Bupati Kabupaten Luwu ini saat menjadi narasumber dalam talkshow CVBW 2021 bertajuk “Mengubah Frustasi Jadi Prestasi di Masa Pandemi”.

Ia tak menampik pandemi Covid-19 ini yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini berdampak pada banyak sektoral, bahkan beberapa program kerja KNPI sempat terhambat karena adanya pembatasan-pembatasan yang harus dilakukan pemerintah.

“Kami di KNPI Sulsel punya banyak pelatihan soft skill untuk pemuda tetapi belum optimal karena banyak pelatihan yang kami mau gagas terhambat oleh kebijakan pembatasan pemerintah. Banyak pelatihan yang agak sulit kalau lewat virtual,” ungkap Arham.

Namun bukan berarti selama pandemi pemuda menjadi tidak produktif. Arham menjelaskan jika seorang pemuda harus terus mengasah kemampuan yang dimilikinya agar tidak menjadi frustasi di masa pandemi ini.

“Pemuda harus punya segitiga emas. Dia harus punya skill,trust dan networking. Jadi kalau salah satu saja tidak dimiliki oleh pemuda maka dia akan menjadi pemuda yang potensi untuk frustasi di masa pandemi,” jelasnya.

Lebih jauh Arham memberikan motivasi bagi para pemuda untuk terus berkarya selama masa pandemi sebab hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjadi momentum menyusun rencana ke depannya.

“Padahal sebenarnya kebijakan pemerintah melakukan pembatasan ini kita dapat melakukan introspeksi. Seperti misalkan kita sebagai generasi muda membuat plan yang lebih matang. Karena prestasi itu tergantung kita,” tutupnya.

  • Muh Asri

Comment