BERITA.NEWS, Makassar – Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat dan Aliansi Petani Bersatu menuntut ketersediaan pupuk bersubsidi. Selain itu, mereka juga mempertanyakan program kartu tani Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu diungkapkan saat mereka menggelar aksi damai di depan kartor Bupati Pinrang, Kamis (7/1/2021).
Jenderal Lapangan (Jenlap) massa aksi Asiz mengatakan kehadiran kartu tani kepada para petani sangat menyulitkan masyarakat mendapat pupuk bersubsidi. Program tersebut diperparah dengan kurangnya sosialisasi dan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.
“Keseharian masyarakat tani di Kabupaten Pinrang tidak terlepas oleh masalah yang harus mereka hadapi, diataranya soal kelangkaan pupuk besubsidi terjadi sejak bulan Juni 2020 dan penyebab kelangkaan pupuk tidak ketahui sampai hari ini,” ucapnya.
Asiz mengatakan ketimpangan adanya kartu tani juga terlihat dari tidak meratanya dimiliki semua Petani. Imbasnya, mereka tidak kebagian pupuk subsidi atau bantuan dari pemerintah.
“Selain itu petani Pinrang juga dikagetkan dengan adanya kartu tani yang menjadi syarat untuk mendapatkan pupuk subsidi dengan harga standar nasional Rp 90.000. Jika tidak memiliki kartu tani, mereka harus mengeluarkan uang sebanyak Rp 130.000,” ungkapnya.
Dikatakannya, hadirnya Permentan Nomor 49 Tahun 2020 berimbas naiknya pupuk bersubsidi dari Rp 90.000 kini beredar di pasar menjadi Rp 112.500. Hal itu memperburuk kondisi para petani.
“Pemerintah tidak menyiapkan solusi alternatif demi mengurangi beban petani. Mereka hanya berpasrah diri karena menganggap ini adalah kebijakan nasional sehingga tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya.
- ANDI KHAERUL


Comment