BERITA.NEWS, Semarang – Pemprov Jawa Tengah mengambil langkah cepat untuk menangani kasus Covid-19 di daerahnya. Rencananya, Pemprov akan menambah sekira 10 kamar isolasi dan dua Intensive Care Unit (ICU) di tiap rumah sakit milik pemerintah daerah.
Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bahwa total penambahan ada sekitar 520 kamar isolasi dan 104 ICU dari 52 rumah sakit pemerintah daerah yang ada di Jateng. Penambahan tersebut diperkirakan akan selesai sekitar satu hingga dua minggu ke depan.
“Di masing-masing rumah sakit dua ICU, jadi ada sekitar 104 ICU. Untuk tempat tidur ada penambahan 520 tempat tidur,” katanya usai rapat koordinasi penanganan percepatan Covid-19 di Kantor Gubernuran, Selasa (17/11/2020).
Ganjar mengakui, kasus Covid-19 di Jateng mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir. Tercatat di minggu ke-44 ada tambahan 2.319 kasus, minggu ke-45 naik 3.903 kasus, dan minggu ke-46 sekitar 3.646 kasus.
“Tinggi sekali, baca di koran serem,” akunya.
Dikatakannya, hal itu karena ada data delay, juga hasil tes yang makin bagus. “Jadi kalau banyak tes, bisa juga banyak tambahan. Tapi ini ada tren menurun, dan semoga terus turun,” jelas Ganjar.
Langkah berikutnya untuk menekan angka kasus covid, Pemprov Jateng akan melakukan antisipasi kegiatan keagamaan dan kegiatan akhir tahun. Ganjar meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan semua agenda kegiatan.
“Kita menyiapkan skenario karena mau akhir tahun. Ada yang banyak merayakan kegiatan keagamaan seperti maulid nabi, natal dan juga malam tahun baru. Kita semua minta seluruh kabupaten/kota untuk mendata dan melaporkan agenda kegiatan. Dengan mendata dan melaporkan agenda kegiatan akan lebih mudah untuk mengantisipasi,” jelas Ganjar.
Gubernur juga meminta program Jogo Tonggo untuk bisa diaktifkan secara optimal kembali. Hal itu lantaran tingginya kasus Covid-19 di klaster keluarga.
“Kita minta bantuan PKK, Posyandu dan kades kita minta untuk berjalan.”
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, hingga saat ini okupansi rumah sakit masih tergolong aman. Meski begitu, Dinkes akan melakukan penambahan tempat tidur isolasi dan ICU.
“Fluktuatif naik-turun per hari, sampai saat ini masih aman. Tapi sesuai arahan Pak Gubernur tadi, kita akan menambah ICU maupun tempat isolasi. Memang belum mengkhawatirkan tapi itu (penambahan) penting,” kata Yulianto.
Dijelaskannya, dari pertemuan dengan 52 direktur rumah sakit milik pemerintah daerah, sepakat ada penambahan ICU dan tempat isolasi.
“Itu juga dengan alatnya seperti ventilator dan lainnya,” tambah Yulianto.
– YON
Comment