BERITA.NEWS, Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Sabtu (29/8) waktu setempat mengunjungi Louisiana dan Texas, yang minggu ini dihantam oleh Badai Laura meskipun badai tersebut tidak menimbulkan kerusakan dan korban tewas seperti Badai Katrina pada 15 tahun lalu.
Mengenakan topi merah bertuliskan “AS”, Trump mendarat di Danau Charles, kota di Louisiana dengan 80 ribu penduduk yang merupakan rumah bagi kilang minyak dan pabrik kimia di dekat Teluk Meksiko. Demikian dikutip dari CNN Indonesia.
Presiden – yang terlihat tidak mengenakan masker meskipun pandemi virus corona terus merenggut nyawa di Amerika Serikat – mengunjungi lingkungan yang mengalami pohon tumbang serta kerusakan pada rumah dan gudang.
Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) telah mendistribusikan 2,6 juta liter air dan 1,4 juta makanan, kata Trump, karena ratusan ribu korban badai tidak memiliki listrik dan air mengalir.
“Saya tidak memiliki satu keluhan pun,” kata Trump, memberi selamat kepada pejabat federal dan lokal pada konferensi pers di stasiun pemadam kebakaran, seperti yang dikutip dari AFP.
“Louisiana telah melalui banyak hal dengan Covid dan dengan ini, beberapa hal lainnya. Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik,” katanya kepada para pejabat, termasuk Gubernur Demokrat John Bel Edwards.
Badai Laura menghantam pantai Louisiana Kamis (27/8) pagi sebagai badai Kategori 4, membawa angin berkecepatan 240 kilometer per jam.
Badai itu telah disalahkan atas setidaknya 14 kematian di Louisiana dan Texas, dengan lebih dari setengahnya disebabkan oleh penggunaan generator portabel yang tidak tepat, yang menghasilkan gas karbon monoksida beracun.
Trump kemudian terbang dengan helikopter ke kota terdekat Orange, Texas, bertemu dengan pejabat negara bagian untuk membahas tanggapan mereka terhadap Laura.
Dalam sebuah pengarahan, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan dia yakin negara bagian berhasil melewati Laura tanpa menyebarkan Covid-19.
“Anda membantu Texas untuk membangun kembali,” kata Trump kepada gubernur.
Badai Katrina, yang melanda Louisiana pada Agustus 2005, menyebabkan kegagalan sistem tanggul yang melindungi dataran rendah New Orleans.
Badai itu menewaskan sedikitnya 1.800 orang.
Comment