Banjir Bandang Masamba: Korban Meninggal Jadi 11 Orang, Rumah Jabatan Bupati Lutra Ikut Terendam

Foto: Permukiman warga di Luwu Utara terendam lumpur akibat banjir bandang (dok. Istimewa).

BERITA.NEWS, Luwu Utara – Korban jiwa akibat banjir bandang di Kota Masamba, Luwu Utara, terus bertambah. Hingga kini, 11 orang dilaporkan meninggal dan sejumlah lainnya masih dalam pencarian.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengungkap detik-detik jelang banjir bandang menerjang wilayahnya. Indah mengungkapkan, sesaat sebelum kejadian curah hujan di wilayahnya cukup tinggi.

Banjir bandang mulai menerjang sedikitnya 6 kecamatan di Luwu Utara sejak Senin (13/7/2020) malam tadi. Indah menerima laporan pertama kali soal terjadinya banjir bandang dari wilayah hulu Sungai Masamba.

“Kalau di Kota Masamba itu mulai sekitar pukul 19.30 Wita saya dapat telepon dari daerah hulu (ada banjir bandang), begitu keluar saya baru dekat masjid di belakang Rujab Bupati itu air sudah datang,” ujar Indah, mengutip Detikcom, Selasa (14/7/2020).

Banjir bandang yang terjadi turut membawa material lumpur, pohon, hingga kayu. Akibatnya baik jalan nasional hingga fasilitas umum lainnya turut terendam lumpur.

“Jadi cepat sekali memang kejadiannya. Itu air membawa material, terutama lumpur yang paling banyak, kayu juga cukup banyak ada pohon juga,” katanya.

Indah menyebut wilayahnya sudah mulai dilanda hujan dengan intensitas yang cukup tinggi sejak Mei lalu. Curah hujan kemudian cukup lebat turun dalam waktu lama sejak Senin (14/7) petang.

“Karena curah hujan tinggi terus, kelihatannya (membuat daerah hulu longsor). Saya belum bisa menyimpulkan, tetapi kemungkinan besar ini terjadi longsoran besar di wilayah hulu. Nah kemarin malam sempat agak tinggi hujannya,” jelasnya.

Saat banjir bandang menerjang Luwu Utara malam tadi, seketika jaringan komunikasi terputus dan listrik ikut padam.

“Semalam padam lampu, jadi hubungan telekomunikasi betul-betul putus, jadi kondisinya sekarang kalau Pemda kami fokus untuk buka akses dulu, terutama akses jalan nasional karena tertutup material banjir,” tuturnya.

Rumah jabatan bupati yang ditinggali Indah juga ikut terendam banjir dan tertutup lumpur.

“Rumah jabatan Bupati karena memang di pinggir dan dekat dengan jembatan, terus agak rendah juga, itu kena semua, baik rumah jabatan bupati, wakil, itu semua kena,” ucapnya.

Hingga saat ini Indah sudah menerima laporan 11 warganya meninggal dunia sementara sejumlah warga lainnya masih dalam pencarian.

“Sampai saat ini kita belum bisa sampaikan berapa total warga hilang, karena teman-teman ini masih keliling mendata, tadi ada yang sampaikan ada 10, ada yang sampaikan ada 7, jadi masih masing-masing keluarga saja yang melaporkan, kita belum bisa dapat data yang valid berapa total warga yang hilang. Kalau yang meninggal sementara ini laporan masuk sudah ada 11 orang,” jelasnya. (*)

Comment