BERITA.NEWS, Bantaeng – Proyek pembangunan tanggul yang baru selesai dikerjakan beberapa bulan lalu di Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ambruk karena longsor.
Kepala Kecamatan Sinoa, Haji Hariyanto mengatakan kalau longsornya tanggul dekat jembatan Sinoa ini karena hujan yang terus-menerus mengguyur daerah ini.
“Longsor ini disebabkan karena air hujan yang terus-menerus mengalir sehingga mengikis tanah pengerasan yang ada di samping tanggul tersebut,” ucapnya melalu telepon, Senin (20/4/2020).
Dia menuturkan kalau dalam kejadian ini belum bisa memvonis siapa yang salah karena pada saat proses pengerjaan dirinya rutin ke lokasi melakukan kontrol.
“Saya rutin melakukan kontrol pada saat proses pengerjaan dan semuanya sesuai dengan prosedur,” jelasnya.
Namun walaupun demikian dirinya mengaku pernah menyarankan kepada pihak pelaksana kegiatan dalam hal ini kontraktor untuk melakukan pengecoran di tanah pengerasan yang berada di samping tanggul.
“Saya sudah usulkan untuk dilakukan pengecorang di tanah pengerasan samping tanggul karena jangan sampai terjadi erosi,” tuturnya.
Ternyata usulan tersebut ditolak pihak pelaksana dengan alasan bahwa pengecoran tersebut tidak ada dalam gambar.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan Bidang Bina Marga Dinas PU Kabupaten Bantaeng, Minarni mengatakan kalau dalam proses pengerjaan proyek tanggul di Sinoa yang mengalami longsor saat ini pihak Dinas PU Kabupaten Bantaeng itu kewenangannya hanya sebatas pemantauan saja.
“Kewenangan kami di Kabupaten dalam proyek ini hanya sebatas memantau saja,” ucapnya.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas PU Kabupaten Bantaeng, Andi Sjapruddin, dirinya mengaku kalau tanggul yang baru saja selesai dikerja dan mengalami longsor tersebut adalah proyek provinsi.
“Disana itu proyek provinsi bukan kabupaten dan saat ini masih dalam tahap pemeliharaan,” jelasnya.
Dia menyebutkan kalau longsornya tanggul di Sinoa ini diakibatkan karena pengaruh alam.
Diketahui bahwa tanggul di Kecamatan Sinoa dikerjakan satu paket dengan pembangunan jembatan di tahun 2019 dengan menggunakan anggaran APBD TK I dengan total anggaran mencapai Rp 3.971.390.318.20.
Namun sayangnya proyek yang baru saja selesai sekitar empat bulan lalu ini ambruk karena terdampak erosi.
. Saharuddin
Comment