BERITA.NEWS, Makassar – Gubernur Nurdin Abdullah (NA) memantau langsung rapid tes ratusan santri asal Sulsel yang tiba dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Magetan, Jawa Timur, di Bandar Udara (Bandara) Internasional Sultan Hasanuddin.
Ketua Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Sulsel ini mengatakan, penjemputan ratusan santri tersebut merupakan langkah pemerintah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel.
“Hari ini dan beberapa hari kedepan kita akan kedatangan adek-adek kita dari Jawa Timur, terutama dari pesantren. Kita ingin pastikan bahwa mereka kembali ke keluarga dalam kondisi sehat tanpa Covid-19,” ucapnya.
Menurutnya, rapid tes tersebut upaya memotong rantai penularan. Mengingat penyebaran di Makassar sudah lokal transmisi. Warga Sulsel dari luar provinsi dijaga ketat, supaya tidak ada lagi virus yang masuk atau impor transimisi.
“Makanya kita secara bersama-sama, betul-betul menjaga pintu masuk, terutama bandara dan pelabuhan. Akan datang dari Jawa Timur kurang lebih 760. Pagi ini ada 167 dari Jawa Timur yang akan masuk ke sini,” jelasnya.
NA mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota untuk melakukan pendampingan. Apalagi, para santri tersebut tersebar di beberapa daerah di Sulsel.
“Makanya kita pastikan setelah ini kita akan kirim datanya ke semua kepala daerah sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan (Covid-19). Mereka akan melakukan isolasi mandiri di rumah, karena kita punya data lengkap nama dan alamatnya,” urainya.
Ia menambahkan, semua santri dari Jawa Timur ini setelah dilakukan rapid tes, semua dalam keadaan sehat dan memiliki sistem imun tubuh yang bagus. Jumlahnya 167 orang.
“Alhamdulillah semuanya negatif lewat rapid tes,” pungkasnya.
. Andi Khaerul
Comment