BERITA.NEWS, Gowa – Seorang pasien PDP Covid-19 berinisial DS (68) warga Desa Julukanaya, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan meninggal dunia setelah sebelumnya menolak untuk diisolasi.
Pasien meninggal dunia di kediamannya pada hari Sabtu, (11/4/2020) sekitar pukul 21.05 WITA. DS sebelumnya sempat mendapatkan penanganan medis di ruang UGD RSU Thalia Irham, di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, dengan keluhan sesak nafas dan batuk.
Petugas medis yang menangani kemudian melakukan foto thorax dan mendapatkan hasil broncho pneumonia bilateral. Setelah mendapatkan penanganan medis selama 5 jam, pasien disarankan untuk diisolasi, namun pihak keluarga melakukan penolakan.
Sebelum meninggal, pihak Puskesmas Pallangga juga sempat melakukan pemeriksaan Swab di rumah Daeng Sari.
Guna mencegah penularan virus Corona, kepala Desa Julukanaya, Muhammad Ilyas Dg. Gau sempat menemui keluarga almarhumah dan menyarankan pemakaman dilakukan sesuai dengan SOP pemakaman pasien corona.
Baca Juga :
- Aktif 24 jam Setiap Hari, Mengadang Covid-19 di Perbatasan
- Kasus Corona di DKI Hampir 2.000, Satpol PP: Tak Pakai Masker Ditindak!
- Walikota Surabaya Pilih Berkantor di Posko Penanganan Covid-19, Ini Alasannya
Mendengar hal itu, keluarga justru menolak pemakaman kerabat mereka dengan SOP COVID-19 dengan alasan hasil tes dari RS Thalia Irham menyakan almarhumah tidak terjangkit virus Corona. Bahkan keluarga Almarhumah mengancam akan melakukan perlawanan jika petugas bersikeras.
Tak lama kemudian, pengamanan dari Brimob Polda Sulawesi Selatan datang melakukan pengamanan di sekitar rumah duka.
Tim Gugus COVID-19 Kabupaten Gowa, yang diwakili dr Gaffar pun memberikan penjelasan kepada keluarga almarhumah mengenai standar penanganan jenazah pasien COVID-19 agar tidak terjadi penularan dan mampu memutus mata rantai penularan virus corona. Akhirnya, keluarga almarhuman menerima dan mengikuti arahan petugas berwenang.
Kendati pihak keluarga menerima, namun mereka tetap meminta agar pemakaman bukan dilakukan di pekuburan khusus jenazah covid-19, tetapi di pekuburan Islam di kampung mereka.
Sumber : Viva.co.id


Comment