SYL; The Man Behind Special Case

Penulis: Onny Marmin Akib (National Member The Word Peace Committee)

SYAHRUL Yasin Limpo bukan manusia setengah dewa, SYL bukan manusia sempurna.

Akan tetapi ketika lulus pasca Sarjana Universitas Hasanuddin (S2) Tahun 2004 SYL melanjutkan Pasca Universitas Hasanuddin (S3) Tahun 2008, SYL selalu bercita-cita menjadi Pamong Praja yang baik, benar dan profesional.

Tiga hal inilah yang SYL yakini dapat membuat pamong praja di Indonesia memiliki warwah sehingga dapat memperoleh trust (kepercayaan) dari masyarakat.

Setelah diangkat PNS tahun 1980, SYL tak sekedar menjadi PNS biasa, beliau dipercaya menjadi Kepala Seksi Tata Kota Tahun 1982. SYL dipercaya menjabat Sekertaris Wilayah Daerah Tk II Kabupaten Gowa Tahun 1991

Empat kemudian SYL menjadi Bupati Kepala Daerah Tk II Kab Gowa Tahun 1994 – 2002 . Setahun kemudian SYL menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2003 – 2008.

Di penghujung tahun 2008 SYL terpilih menjadi Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008 – 2018, dan akhir masa jabatan SYL, beliau dipercayakan menjadi penasehat senior Presiden Republik Indonesia Tahun 2019.

Sejumlah pendidikan dan pengayaan bidang Pamong Praja kerap pula beliau jalani. Pada Tahun 2016 mengikuti The Honorary Degree of Doctor of Philosophy dari Universiti Tun Hussein Onn, malaysia 2016.

Atas pengabdian sebagai ASN, SYL dianugerahi sejumlah tanda jas, di antaranya; Penghargaan Manggala Karya Kencana-Men. Kepdd /BKKBN, Tahun 1997. Bapak pencetus dan penggerak inovasi pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dari Yayasan Diraja Sultan Mizan Trengganu Malaysia 2017.

Pensiun dari Gubernur, SYL aktif pada sejumlah kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Ia kerap menjadi pembicara dan menyumbangkan gagasan – gagasannya pada berbagai tema diskusi sebagaimana dijalaninya dalam masa tugas selama 39 tahun sebagai aparatur sipil negara.

SYL percaya bahwa untuk dapat bertindak benar dan profesional kita tak harus menjadi manusia sempurna

Dunia adalah sebuah universitas tempat manusia dapat belajar mengenai hidup dari semua hal yang ada didalamnya. Dari semut, mereka belajar tentang ketekunan dan kebersamaan .

Dari debu, manusia perihal kefanaan. Apapun itu; belukar, kerikil dijalanan berbatu, atau batu di atas jalanan berdebu memberi benang merah bahw selalu ada pelajaran dari setiap peristiwa yanf terjadi di sekitar manusia.

Kehadiran Syahrul Yasin Limpo sebagai MENTAN menyuguhkan pula pelajaran dan benang merah itu.

Selamat Bertugas Pak Menteri. Semangatmu terus menyalah di dadaku

Comment