BERITA.NEWS, Gowa – Pentingnya menjaga lingkungan yang bersih sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan stunting serta sangat menekankan implementasi selalu digalakkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan.
Priska mengungkapkan, jika jumlah penduduk di Gowa mencapai 700 ribu jiwa, sedangkan jumlah balita di Gowa sebanyak 552 balita. Penderita stunting sebesar 44 persen berada di Kecamatan Palangga, untuk itu perlu dilakukan pencegahan.
“Apalagi Kabupaten Gowa menjadi daerah keempat tertinggi stunting. Sehingga saya berharap untuk menjaga kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare adalah cara tepat untuk menangani stunting,” kata Priska dihadapan para Kader PKK Desa/Kelurahan Se-Kecamatan Pallangga. Jumat (25/10/2019).
Sementara itu, Ketua TP PKK Kecamatan Pallangga, Rismawaty Kadir Nyampa dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan bukan hanya sekedar seremoni semata, sebab stunting berbahaya.
“Kami membuat inovasi pencegahan stunting dengan sayur kelor, kami menginstruksikan setiap kader wajib menanam pohon kelor minimal dua pohon per desa sehingga saat ini ada lima desa di Kecamatan Palangga menjadi kawasan pohon kelor yabg juga bisa di ekspor ke Jepang. Bahkan, dengan adanya pohon kelor di Palangga, kami telah membuat inovasi berupa kripik, kue tradisional, dan obat-obatan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Gowa, Muhammad Asrul berharap tahun 2020 permasalahan stunting di Gowa tidak lagi sosialisasi tapi lebih kepada pencegahannya, apalagi Pemkab Gowa akan memberi bantuan dalam menangani stunting.
“Saya juga berharap kepada ibu-ibu yang ingin melahirkan sebaiknya melahirkan di Puskesmas, karena kami ingin melakukan pendataan,” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Camat Pallangga, Taufik M.Akib, Kepala Puskesmas Palangga, dr Gaffar, dan pengurus PKK Kecamatan Palangga.
Laporan: Putri
Comment