PP Luwu Peduli Sesama, Kunjungi Warga yang Tinggal di Gubuk Reot 5×6 Meter


BERITA.NEWS, Luwu – Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila, Ahkam Basmin, mengunjungi rumah Hasbi, warga miskin penghuni gubuk reot, berukuran 5×6 meter, di Dusun Nyamin, Desa Dampan, Kecamatan Bastura, Senin (16/9/2019).

Bersama sejumlah pengurus Pemuda Pancasila, Ahkam menyerahkan bantuan berupa sembako dan uang tunai, langsung pada istri Hasbi. Penyerahan bantuan dan sembako ini, disaksikan juga Enos Tumbiring, Kepala Desa Dampan.

Ahkam mengaku prihatin, setelah mendapat informasi, ada warga yang belum mendapat bntuan bedah rumah, padahal tinggal di gubuk sempit. Selama ini, Hasbi dan keluarganya hanya tinggal dalam gubuk reot berukuran 5×6 meter.

“Saya sangat miris dan gelisah dengan adanya informasi yang publish di sejumlah media, bahwa di desa ini terdapat warga miskin yang sama-sekali belum pernah mendapatkan sentuhan perhatian dari pemerintah daerah. Sedihnya lagi, warga tersebut dikabarkan kehilangan rumah akibat musibah kebakaran tahun lalu. Dari itu, saya bersama rekan-rekan pengurus MPC-PP Luwu tergerak untuk berkunjung langsung sekaligus meng-konfirmasi hal ini ke bapak dan warga dimaksud,” tutur Ahkam ke Kades Dampan, Enos Tumbiring.

Ahkam kemudian meminta Kepala Desa, untuk peka dan memperhatikan warganya, khususnya yang terkena musibah.

Baca Juga :  Kepala Rutan Masamba Tekankan Nilai PRIMA pada Apel Pagi Pegawai

Menanggapi itu, Enos membantah jika warganya tersebut, tidak diperhatikan, karena faktanya warganya tersebut tetap mendapatkan bantuan. Enos kemudian mengklaim program keluarga harapan atau PKH dari dinas sosial sebagai bentuk bantuan yang  diberikan pada warga yang rumahnya pernah yang terbakar.

“Selain mengelola kebun untuk menghidupi istri dan anak-anaknya, Pak Hasbi itu terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Luwu. Dan belum lama ini, beliau juga mendapatkan bantuan dari Dinsos Luwu berupa atap seng, mie instan, dan sejumlah bantuan lainnya,” kata Enos.

Dan meski tergolong miskin, semua anak Hasbi bersekolah sesuai jenjangnya, bahkan ada yang sudah tamat SMA.

“Jadi, sangat tidak benar kalau pemberitaan di media menyebutkan Pak Hasbi sekeluarga adalah warga miskin yang selama ini luput dari perhatian pemerintah daerah, karena kenyataannya tidak seperti itu, “tegas Enos.

Sebelumnya, Hasbi dan 10 anaknya, luput dari perhatian Pemerintah. Pasca rumahnya terbakar, setahun lalu, Hasbi belum mendapat bantuan untuk membangun rumah. Hasbi hanya mendapatkan bantuan seadanya dari Pemerintah. Diantaranya beberapa lembar atap seng dan sembako.

  • Muh Asri

Comment