Jalan Beton 2019 Habiskan Ratusan Miliar Diduga Mark Up, Bupati Takalar Bungkam

BERITA.NEWS, Takalar – Sejumlah titik pekerjaan jalan beton APBN atau DAK tahun 2019 menghabiskan ratusan miliar di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan diduga mark up hingga merugikan keuangan negara. 

Proyek jalan beton di Bulukunyi-Barana misalnya yang menuai kritikan. Proyek yang dikerja PT Jeniver ini dinilai amburadul dan diduga melenceng dari petunjuk tehnis.

” Sudah hampir setahun perusahaan ini mengerjakan proyek jalan beton di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Takalar, hanya saja realisasi pekerjaannya patut dipertanyakan. Seperti pekerjaan jalan beton poros Bulukunyi – Barana, jalanan beton disana menghasilkan debu tebal setiap hari,” Ungkap Yusuf Karma, salah satu Rekanan di Kabupaten Takalar.

Kepala Bidang Bina Marga, Asraruddin Rukka mengatakan, saat ini progres pekerjaan jalan beton milik PT Jenifer sudah mencapai 80 persen.

” Pekerjaan jalan betonisasi PT Jenifer sudah mencapai 80 persen di sejumlah ruas dan pengawalan ketat berdasarkan tupoksi kami terus berlangsung di lapangan, bahkan PPK setiap hari mengontrol progres kegiatan tersebut,” Kata Asraruddin Rukka.

Ada pun empat ruas jalan beton yang dikerjakan oleh PT Jenifer di Takalar yakni, ruas Jalan Malewang – Maronde, ruas jalan Bantinoto – Cakura, ruas jalan Bulukunyi – Barana dengan ruas jalan Malolo bmBorong Ra’ misi.

Baca Juga :  Gerak Cepat Resmob Polres Soppeng! Pemuda Ini Ngaku Gasak 30 Kios Demi Judi Online

Selain itu proyek jalan betonisasi yang menelan anggaran tepatnya senilai Rp 10.933.364.000 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019 tersebut, diketahui dikerjakan oleh PT. Diego Putra Konstruksi.

Proyek pengerjaan jalan betonisasi sendiri, beber Kadir, terdapat pada poros jalan daerah Galesong-Limbung, kemudian berlanjut ke poros jalan Bontomanai-Taipa, serta poros jalan Bontomanai- Balang.

Sementara itu, Bupati Takalar Syamsari Kitta saat dikonfirmasi BERITA.NEWS memillih bungkam. Senada juga Nasaruddin Nombong Kadis PU Takalar enggan menanggapi proyek jalan beton yang disorot tersebut.

Kadir Wokanubun, Direktur Anti Corruption Committee Sulawesi menduga kuat terjadi pengurangan volume kerja pada sejumlah proyek jalan beton di Takalar.  Karena hampir beberapa ruas jalannya sudah retak-retak padahal pengerjaannya barusan selesai tapi belum diserahterimakan. Polda dan Kejati harus segera usut kasus ini.

Comment