BERITA.NEWS, Takalar – Aktivis Dewan Rakyat Antikorupsi mendesak Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Krimsus) Polda Sulsel agar menyelidiki dugaan korupsi pada pengerjaan proyek jalan betonisasi senilai Rp 10 miliar lebih di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
“Kondisi proyek yang masih berjalan sangat buruk. Ini mengindikasikan kerugian negara. Polda maupun Kejaksaan harus turun tangan,”tegas Hamka Jarot Direktur LSM DERAK kepada BERITA.NEWS, Rabu (28/8/2019).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono saat dikonfirmasi siap mengusut jika ada laporan masyarakat termasuk LSM.
“Yah dilaporkan itu ke Polda agar kita segera lidik,” tegasnya.
Ia berharap para lembaga pegiat anti korupsi tak menunda-nunda waktu untuk segera melaporkan resmi adanya aroma korupsi dalam pengerjaan jalan betonisasi di Kabupaten Takalar yang telah menggunakan anggaran puluhan miliar tersebut.
“Segera laporkan apalagi sudah ada alat bukti. Kita tentu akan tindaklanjuti segera,” terang Yudhiawan.
Sebelumnya, Anti Corruption Committee Sulawesi (ACC Sulawesi) berharap Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel segera mengusut adanya dugaan korupsi pada pengerjaan proyek jalan betonisasi senilai Rp 10 miliar lebih di Kabupaten Takalar itu.
Proyek jalan betonisasi yang menelan anggaran tepatnya senilai Rp 10.933.364.000 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2019 tersebut, diketahui dikerjakan oleh PT. Diego Putra Konstruksi.
“Kami menduga kuat terjadi pengurangan volume kerja. Karena hampir beberapa ruas jalannya sudah retak-retak padahal pengerjaannya barusan selesai tapi belum diserahterimakan. Polda harus segera usut kasus ini,” tegas Kadir Wokanubun, Direktur Anti Corruption Committee Sulawesi.
Proyek pengerjaan jalan betonisasi sendiri, beber Kadir, terdapat pada poros jalan daerah Galesong-Limbung, kemudian berlanjut ke poros jalan Bontomanai-Taipa, serta poros jalan Bontomanai- Balang.
“Jika melihat kondisi lapangan, ketebalan betonnya juga diduga tidak sesuai spek bahkan jalannya tampak bergelombang. Jadi kami duga kuat terjadi pengurangan volume pengerjaan,” terang Kadir.
Pihak pelaksana pengerjaan, PT. Diego Putra Konstruksi, Jalil coba dikonfirmasi terkait adanya dugaan pengurangan volume pengerjaan pada proyek jalan betonisasi yang dikerjakan pihaknya tersebut, belum memberikan sedikit pun tanggapan. Meski pesan konfirmasi yang dilayangkan kepadanya tampak dibaca.
Comment