BERITA.NEWS, Gowa – Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meminta masyarakat harus dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan, Seperti tidak membakar sampah sembarangan.
Menurut Bupati Adnan, Hutan dan Lahan adalah salah satu sumber daya vital dalam pembangunan dan keberlangsungan kehidupan. Sehingga senantiasa perlu dilakukan peningkatan penjagaan serta pemeliharaan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk di wilayah Kabupaten Gowa.
“Ini sudah masuk pada musim kemarau, potensi terjadinya kebakaran sangat memungkinkan terjadi. Sehingga saya meminta masyarakat harus dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tersebut. Seperti tidak membakar sampah sembarangan,” imbau Bupati Adnan. Kamis (22/8/2019).
Dalam penanganan tersebut dibutuhkan juga dukungan kerjasama, partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak mulai dari jajaran Forkopimda, seluruh dinas, organisasi masyarakat, organisasi pemuda dan pihak lainnya.
“Perlu adanya peningkatan komunikasi dan koordinasi. Pasalnya isu kebakaran hutan ini memang menjadi perhatian serius, karena disadari seiring dengan perubahan iklim yakni kemarau dan kering yang terjadi saat ini sangat berpotensi memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Bupati Adnan menyebutkan, ada lima point utama yang ia harapkan dapat menjadi perhatian masyarakat dan seluruh pihak.
Pertama, tingkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kedua, tingkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama terhadap penanganan karhutla. Ketiga, siapkan personil utamanya bagi pihak TNI/Polri dan anggota Manggala Agni KLHK Daops, sarana dan peralatan berkaitan dengan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Kemudian keempat, tingkatkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sekitar hutan dan lahan. Antara lain untuk tidak membakar sampah, ranting, dedaunan utamanya warga yang pemukimannya berada dekat dengan hutan dan lahan.
“Hal terpenting lainnya yaitu saling mengingatkan dan membuka akses komunikasi satu dengan lainnya agar mudah menyampaikan informasi dan cepat tanggap serta responsif bila sewaktu-waktu dibutuhkan,” tambahnya.
Sementara Kepala Manggala Agni KLHK Daops Gowa, Ishak Andi Kunna mengatakan, penanganan serius terkait potensi terjadinya Karhutla ini memang harus dilakukan apalagi berdasarkan data BMKG puncaknya kemarau panjang terjadi pada September mendatang.
“Terjadinya Karhutla adalah tanggungjawab seluruh pihak makanya perlu dilakukan kesiapsiagaan secara dini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, kasus Karhutla di wilayah Kabupaten Gowa masih sangat sedikit, terakhir yang terjadi di Kecamatan Manuju, itupun saat ini telah dilakukan penanganan dengan melibatkan seluruh komponen.
“Yang kita pantau baru ada 1 kasus karhutla karena kecenderungan yang terjadi biasanya ada kebakaran tapi tidak ada laporan masuk,” terangnya.
Ishak berharap, dalam mengantisipasi tidak terjadinya karhutla maka semua pihak harus selalu waspada. Utamanya masyarakat maupun perusahaan perkebunan yang ada di wilayah hutan dan lahan agar tidak membakar pasca panen atau upaya pembersihan lahan.
- ACP
Comment