Keluarga Haji Musa Ungkap Sisi Gelap Pengusaha The Nien King

ads

Keluarga Haji Musa yang diwakili anaknya,Rizal Musa (paling kanan) memberikan keterangan pers didampingi pengacara AB & Partners, Andi Bashar SH MH

BERITA.NEWS, Jakarta – Keluarga Haji Musa lewat anaknya Rizal Musa mengungkap sisi gelap miliader Indonesia, The Nien King.

Di mata Rizal, sosok The Nien King yang masuk 50 besar orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes adalah seorang pengusaha yang pernah dilaporkan ke polisi terkait kasus pemalsuan surat dan keterangan palsu.

“Namun, entah kenapa, kasus yang saya laporkan di SP3-kan,” beber Rizal Musa kepada BERITA.NEWS, Selasa (13/8/2019)

Rizal Musa juga mengungkap fakta bahwa usaha awal dari The Nien King adalah warisan dari ayahnya, Haji Musa.

“Apa yang dimuat di media soal The Nien King tersebut tak lebih sebagai upaya manipulatif kakek gaek nan tajir itu. Tujuannya untuk menutupi nafsu serakah dirinya dalam mengangkangi gunungan harta dari usaha yang dirintis dan dijalankan Haji Musa, yang kemudian membuat The Nien King berjaya dalam berbisnis,” papar Rizal Musa.

Penelusuran BERITA.NEWS, The Nien King ialah salah seorang taipan di Indonesia, yang membawa bendera Argo Manunggal. Bisnisnya mulai dari tekstis, properti, pertambangan, baja, perbankan, sampai energi.

Kekayaannya triliunan rupiah. Namun, memang, sosoknya jarang diekspose media.

“Pada beberapa media, ia mengaku lahir dari keluarga pengusaha. Ayahnya, katanya, adalah seorang pengusaha tekstil di Bandung,” jelas Rizal Musa.

Pada tahun 1949, ia memindahkan usahanya ke Jakarta dari Bandung. Lalu, tahun 1966, dia berhasil mendirikan pabrik tekstil pertama. Sebelas tahun kemudian, 12 Juli 1977, Ning King mendirikan PT Argo Pantes, yang kemudian berubah jadi PT Argo Pantes Tbk pada tahun 1991.

Tercatat, PT Argo Pantes Tbk. tergabung dalam kelompok usaha Grup Argo Manunggal. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Argo Pantes Tbk, antara lain PT Dharma Manunggal (pengendali) yang memiliki 29,35% saham; The Ning King (10,08%); Maximus Capital Pte Ltd (8,18%), dan; PT Manunggal Prime Development (7,06%).

Comment