Pemprov Sulsel-24 Pemda Sepakat Terapkan ETPD, Tingkatkan PAD

Bank Indonesia dan TP2DD (Ist)

BERITA.NEWS,Makassar– Pemprov dan 24 Pemda Kabupaten – Kota se-Sulsel sepakat menandatangani mendukungan peningkatan kuantitas dan kualitas Elektronfikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Komitme ini saat pertemuan high level meeting : monitoring dan evaluasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sulsel, Selasa (8/2/2022), di Hotel Claro Makassar.

Kepala daerah diminta beralih ke transaksi non tunai karena lebih mudah dan transparan sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, ETPD dapat menjaga perekonomian Sulsel yang sejalan dengan agenda utama presidensi G20 Indonesia.

“Sesuai arahan Presiden RI yang mengerucut pada 3 bidang yaitu kesehatan yang inklusif, transformasi digital dan transisi energi,” ucapnya virtual saat berada di Singapura.

Baca Juga: Inflasi Sulsel Juli 2022 Meningkat 1,12 Persen (mtm), Ini Sebabnya

TP2DD di Sulsel telah melakukan pencapaian 92 persen atau 23 dari 25 Pemda sudah memiliki Keputusan tentang Peta Jalan dan Rencana Aksi.

“Berdasarkan hasil pemetaan Indeks ETPD TP2DD pada semester II 2021, 11 Pemda, termasuk Pemprov Sulsel, sudah masuk kategori digital,” jelasnya.

Lebih lanjut, Andi Sudirman mengatakan kanal pembayaran non-tunai saat ini sudah tersedia secara massif di Sulsel baik di ritel modern maupun di pasar tradisional.

Sementara itu, Kepala BI Sulsel Causa Iman Karana mengatakan dengan dukungan Bank Sulselbar, saat ini sudah terdapat 8.648 QRIS untuk melayani pembayaran pajak dan

retribusi di Sulsel meski yang digunakan baru 12,1 persen.

“Peran TP2DD dalam meningkatkan PAD sudah terlihat hasilnya. Jika bandingkan semester I 2021 dan semester I 2022, terdapat peningkatan signifikan

pada pembayaran pajak dan retribusi melalui kanal pembayaran nontunai seperti mobile banking, Qris, retail, dan e-commerce,” ujarnya.

Adapun pembayaran pajak mengalami peningkatan 36 persen atau naik dari Rp 25,7 miliar menjadi/ Rp 34,84 miliar. Penerimaan retribusi nontunai (semuanya melalui Qris) sebesar Rp 5.393 persen atau

meningkat dari Rp 19,94 juta menjadi Rp 1,1 miliar pada periode yang sama.

“Kami akan fokus ke ekosistem ekonomi. Pada tahun ini layanan Qris akan hadir di 30 pasar tradisional di Sulsel,” katanya.

Meetin ini dipandu Wakil Ketua Harian TP2DD Sulsel, Tautoto TR. Hadir pula Kepala Badan Pendapatan Daerah Sulsel H. Sumardi, M.Si serta OPD pengelola pendapatan asli daerah (PAD) di Sulsel.

Sedangkan Kepala daerah yang hadir langsung yakni, Wali Kota Parepare Taufan Pawe, Bupati Soppeng Kaswadi Razak,

Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa, Toraja Utara Yohanis Bassang, Luwu Utara Indah Putri Indriani, Selayar Basli Ali, dan Bantaeng Ilhamsyah Azikin. Kepala daerah lainnya berhalangan hadir dan mengutus wakil atau sekretaris daerah.

Comment