BERITA.NEWS,Makassar– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) gelar diskusi Forum Jurnalis Sulawesi Selatan Peduli HIV/AIDS bersama Pokja Media KPAP- Sulsel.
Adapun narasumber Koordinator pengelola program KPA Provinsi Sulse dan Praktisi HIV/AIDS Akbar Halim dan
Wakil Ketua Komisi Informasi Publik Sulsel/ Ketua Pokja Media Komisi penanggulangan AIDS Andi Taddampali.
Akbar Halim mengatakan kondisi AIDS/HIV di Sulsel merupakan hal penting yang perlu mendapat atensi khusus pemerintah untuk melakukan penanganan.
“Data Dinas Kesehatan sejak 2005 sampai saat ini Sulsel 26 ribu orang positif tertular. Ini hasil testing sukarela.
Masih sebagian kecil lakukan pengobatan. Makassar itu 15 ribu dari 26 ribu kasus di Sulsel,” ucapnya.
Menurut Akbar, jika kasus positif HIV/AIDS di Makassar saja capai 15 ribu bisa memenuhi satu stadion. Hanya saja yang melakukan terapi sekitar 3 ribuan.
“Kalau 15 ribu kita kumpul barangkali stadion nda cukup. Pertanyaan nya kemana 15 ribu itu, 17 persen usia produktif 15 sampai 49 tahun, 70 persen laki-laki,” jelasnya.
Lebih lanjut, Akbar menuturkan jika 70 persen yang positif laki-laki maka jelas potensi penularan bisa lebih tinggi, berdampak ke perempuan, istri dan anak.
“Pertanyaan paling urgent kalau laki 70 persen dia akan lari kemana. Makanya 2022 tema universal lindungi perempuan dan anak.
Ada 62 anak sementara terapi HIV di Makassar itu yang tercatat. Selebihnya kami tidak tahu kemana,” jelasnya.
Sementara itu, Andi Taddampali mengatakan pemerintah dan DPRD mestinya bisa memberikan perhatian khusus kepada komisi ini, apalagi soal dampak penularan AIDS/HIV.
“Komisi AIDS hanya sedikit anggaran. Padahal ini sangat penting. Perlu ada pengetahuan yang kurang dalam melihat isu ini di DPRD. Ada Dampak sosial ekonominya,” jelasnya.
Comment