BERITA.NEWS, Makassar – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Muhammad Jufri mengaku ingin meyakinkan dewan menaikkan anggaran untuk menambah insentif guru honorer di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Guru besar Universitas Negeri Makassar (UNM) itu mengatakan menaikkan insentif guru honorer tersebut menjadi pekerjaan rumah yang musti diselesaikan. Apalagi, jumlah honorer saat ini disebutnya lebih banyak dari guru yang berstatus PNS.
Menurutnya, jumlah Rp 10 ribu per mata pelajaran yang didapat para tenaga pendidik non PNS tersebut dinilainya tidak pas untuk mereka yang telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
“Perubahan (APBD 2020) kayaknya belum masuk. Mudah-mudahan bisa masuk di pokok 2021. Ini memang sangat mendesak. Masukan dari beberapa Kepala sekolah. Yakin kan di dewan mudah- mudahan sudah bisa dipokok,” ucapnya, Jumat (18/9/2020).
Lebih lanjut, Prof Jufri mengatakan ada beberapa daerah yang jumlah tenaga honorernya lebih signifikan daripada PNS. Soal insentif yang jauh di bawah UMR.
“Teman-teman yang mengajar hanya 10 ribu per jam. Kalau ditotal selama tiga bulan jauh dari UMR. Masa ia dari alumni perguruan tinggi sarjana dihargai seperti itu,” pungkasnya.
. ANDI KHAERUL


Comment