BERITA.NEWS, Makassar – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) dan Keluarga Berencana (KB) Iqbal Samad Suhaeb menyebut tingkat kekerasan meningkat di masa pandemi.
Hal itu diungkapkan mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar itu usai pelaksanaan puncak Hari Anak Nasional tingkat provinsi di ruang rapat pimpinan (rapim) kantor Gubernur Sulsel. Hadir pula Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Iqbal mengatakan, angka kekerasan pada perempuan dan anak di Sulsel mengalami lonjakan sejak pandemi Covid-19 atau Corona masuk di masyarakat. Terlebih, banyak dari para orang tua terkena PHK.
“Di (masa) covid ini ada sedikit kenaikan mengingat interaksi di rumah cukup tinggi. Sementara banyak orang tua yang kena PHK. Mereka juga sebagian besar korban dari covid-19 yang mengakibatkan PHK. Tapi kita harapkan membaiknya ekonomi ini nanti berharap kondisi mulai membaik,” ucapnya.
Hanya saja, Iqbal tak menyebut angka persentase tingkat kekerasan tersebut. Baik yang berkenaan dengan fisik hingga verbal.
“Sebenarnya masih tidak terlalu bagaimana, tapi ada kekerasan masih batas yang wajar. Tetapi yang kita dapat kan ini lebih banyak kekerasan verbal,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekda Sulsel Abdul Hayat Gani mengungkapkan kekerasan pada perempuan dan anak sempat mengalami peningkatan pada bulan Juni 2020 lalu. Namun, hingga Agustus mulai mengalami penurunan.
“Bulan Juni kekerasan meningkat. Agustus ini menurun. Kita ingin ketahanan keluarga yang kuat. Saya kira pahami kedisiplinan jadi utama saat-saat pandemi,” ujarnya.
Mantan Direktur Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI itu mengatakan faktor ekonomi juga jadi salah satu alasan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Saya fokus pada aspek sosial, kalau ekonomi nda kuat berdampak pada sosial, kekerasan akan bertambah,” kata Hayat.
. ANDI KHAERUL
Comment