BERITANEWS, Bantaeng – Kasus penyebaran virus corona yang begita menghebohkan di seluruh penjuru dunia membuat semua pihak waspada. Apalagi, setelah virus yang telah mematikan ribuan orang ini sudah masuk ke Indonesia, dimana dua orang WNI telah positif corona.
Semua pihak melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk Pemerintah Kabupaten Bantaeng. SEperti yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu yang telah membentuk tim pencegahan dan pengendalian virus corona.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr. Hikmawaty, mengatakan bahwa pembentukan tim tersebut adalah bagian dari kesiapsiagaan dalam menghadapi virus corona. Bahkan, pihak rumah sakit telah menggelar sosialisasi dan penyuluhan kepada para pasien di RSUD Bantaeng.
“RSUD Bantaeng dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi kasus virus corona telah mengambil berbagai kebijakan kegiatan, diantaranya dengan membentuk tim pencegahan dan pengendalian” ucapnya saat dihubungi melalui via WhatsApp pada Jumat (6/3/2020).

Menurutnya, salah satu langkah yang ditempuh oleh tim yang telah dibentuk ini adalah dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya virus corona.
“Sosialisasi dan penyuluhan ini kami lakukan melalui media, brosur, leaflet dan tatap muka, baik kepada karyawan, pasien dan keluarga pasien serta pengunjung rumah sakit,” tuturnya.
Selain itu menurt dr. Hikmawaty, hal ini juga meningkatkan peran Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit melalui peningkatan budaya hand hygine.
Sementara itu Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Virus Corona, dr. Saharuddin yang merupakan dokter ahli penyakit dalam, mengatakan kalau pihaknya telah melakukan beberapa persiapan terkait dengan adanya kasus virus ini.
“Setelah pembentukan tim kemarin, pihak Rumah Sakit telah melakukan beberapa persiapan mulai dari sarana dan prasarana, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM), serta alat kesehatan,” ucapnya.
Selain itu, sistem pelayanan, sistem rujukan dan semua itu dimulai dari sosialisi internal RS hingga sosialisasi tentang penyakit ke masyarakat melalui promkes serta memantapkan peran komite PPI RS, dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait terutama Dinas Kesehatan.
“Yang penting juga dilakukan adalah membuat SOP penanganan pasien saat masuk RS sampai pasien keluar dari RS (drujuk atau pulang), serta menjamin ketersediaan APD, serta mempersiapkan ruangan perawatan isolasi,” jelasnya.
. Saharuddin
Comment