BERITA.NEWS, Makassar – Kelanjutan pengerjaan Stadion Barombong kian tak menentu. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) tampaknya tak berminat lanjutkan proyek rintisan mantan Gubernur Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pasalnya, diawal pemerintahan dirinya bersama Wakil Gubernur (Wagub) Andi Sudirman Sulaiman. Anggaran Stadion itu pun dihentikan, padahal sudah mendapat alokasi saat pembahasan APBD Pokok 2019.
Alasan, dihentikannya. Ingin melakukan audit fisik lebih dulu. Namun, terus molor. Tim Auditor baru bekerja di Desember 2019. Sejumlah polemik pun turut warnai proses audit. Mulanya pakai jasa tim dari Bandung. Berubah lagi, kini diambil alih Unhas.
Target Audit pun selesai bulan ini tanggal 15 Desember, kemarin. Bahkan, tersiar kabar hasilnya sudah selesai. Tapi belum diumumkan. Rencananya, Inspektorat Sulsel bakal merilis di penghujung tahun 2019. Dua Minggu lagi.
Gubernur NA mengaku Audit Fisik Stadion Barombong malah bukan soal utama. Akses jalan kini menjadi sasaran baru. Dinilianya terlalu sempit dan jembatan penghubung ke Stadion bakal jadi biang kemacetan.
“Kalau saya begini Stadion Barombong bukan soal audit, tapi akses, tidak ada lagi pertandingan macet, malahan kita akan bangun jembatan diperluas atau dibangun satu lagi jembatan karena kita bikin tidak langsung fungsional, akses yang kita perbaiki,” ucapnya. Selasa (17/12/2019).
Polemik lainnya, soal akses jalan tersebut rupanya belum dihibahkan oleh PT GMTD. Masih dalam bentuk fasum fasos. Olehnya itu, menguatkan alasan pengerjaan Stadion Barombong tidak masuk program prioritas Gubernur. APBD 2020 pun sudah diketuk.
“Kedua adalah GMTD harus menyerahkan akses bukan sebagai fasum ya, kemarin dia mau serahkan sebagai fasum, tapi nggak bisa harus hibah karena itu adalah stadion, penyerahan Fasum dari GMTD kemarin bukan kita tolak, tapi kita minta hibah jangan ada fasum karena aset kita,” pungkasnya.
- Andi Khaerul.
Comment