BERITA.NEWS, Sinjai – Aksi penertiban yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai di kawasan Pasar Sentral bagian bawah, Rabu (05/11/2025), menuai keluhan pedagang.
Mereka mengaku kecewa karena lapak jualannya dibongkar tanpa adanya tempat relokasi yang dianggap layak.
Penertiban tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP & Damkar), Dinas Perhubungan, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sinjai.
Langkah ini diambil untuk mengembalikan fungsi lahan parkir yang selama ini disulap menjadi tempat berjualan.
Kepala Satpol PP dan Damkar Sinjai, Agung Budi Prayogo, menegaskan bahwa langkah ini sudah melalui proses komunikasi dengan para pedagang.
“Pekan lalu kami sudah beri waktu satu minggu agar mereka memindahkan sendiri box jualannya. Tapi sampai batas waktu habis, tidak ada yang bergerak. Jadi hari ini kami turun langsung untuk menertibkan,” ujarnya.
Dari hasil penertiban, tujuh box jualan menjadi target operasi. Hingga siang hari, tiga di antaranya sudah berhasil dipindahkan petugas.
Selain membongkar lapak, tim juga melakukan pemangkasan pohon di sepanjang Jalan Persatuan Raya untuk mengantisipasi pohon tumbang saat angin kencang.
Agung menambahkan bahwa pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan lokasi relokasi di belakang Kantor Dinas Perhubungan Sinjai. Namun, sebagian besar pedagang menolak untuk pindah ke tempat tersebut.
“Sudah kami sampaikan dan tunjukkan lokasi relokasi. Tapi mereka tetap bertahan. Bahkan ada yang minta box-nya diantar ke rumah karena tidak mau pindah ke tempat yang disediakan,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya mengaku lebih memilih berjualan di rumah daripada pindah ke lokasi relokasi yang dianggap sepi.
“Kalau kami pindah di sana, siapa yang mau beli? Tempatnya sunyi, tidak strategis,” ujarnya dengan nada kesal.
Pedagang lain menilai pemerintah seharusnya menyiapkan lokasi pengganti yang layak sebelum melakukan pembongkaran atau penertiban.
“Kami tidak menolak aturan, tapi seharusnya pemerintah pikirkan juga nasib kami. Sediakan dulu tempat baru yang bisa mendatangkan pembeli,” ungkapnya.
Para pedagang berharap, pemerintah tidak hanya tegas menegakkan aturan, tetapi juga memberikan solusi yang manusiawi agar mereka tetap bisa mencari nafkah untuk keluarga.



Comment