BERITA.NEWS,Makassar- Kementrian Koperasi (Kemenkop) melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Koperasi Merah Putih Regional di Kota Makassar, Provinsi Sulsel, ingatkan Pemda lakukan pendampingan dan edukasi.
Apalagi dari jumlah 80.081 Koperasi Merah Putih baru setengahnya atau 41 Ribu sudah terhubung ke Sistem Informasi Manajemen (SIM) Koperasi Desa (Kopdes) dan Kelurahan.
Khusus di Sulsel, dari 3.059 Kopdes dan Kelurahan Merah Putih baru terdata 38 sudah beroperasi, itu pun masih terkendala permodalan. 3.021 lainnya masih belum berjalan.
Olehnya itu, Pemprov melalui Dinas Koperasi dan UKM periode bulan September dan Oktober akan melakukan edukasi dan Bimbingan Teknis kepada pengurus Kopdes.
Apalagi SIM ini Kopdes menjadi syarat utama yang mesti terkoneksi agar mendapat pembiayaan Modal Bank-Bank Milik Negara (HIMBARA).
“September atau Oktober ini, yang tadi yang saya sudah sebutkan timeline ya, ada nanti kegiatan edukasi, pendampingan, BINTEK ya, bagaimana menyusun proposal bisnis untuk pengajuan himbaran misalnya, bagaimana dengan tentang pengelolaan perkooperasian,” kata Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Andi Eka Prasetya.
Andi Eka mengatakan bersama Satgas Koperasi Merah Putih Sulsel menargetkan di etape kedua ini terdapat 50 persen siap beroperasi, sehingga hingga akhir tahun 3.059 Kopdes dan Kelurahan mulai jalan.
“Ini sudah masuk etape kedua dan tentunya mungkin setelah nanti etap kedua mungkin dilanjut lagi dengan sisanya. Sehingga sebagai target itu di Desember ya, itu sudah sepenuhnya sudah beroperasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Eka mengungkapkan Kemenkop saat ini tengah merekrut pendamping koperasi untuk melakukan percepatan di daerah.
“Nah ini semua bentuk dari Satgas Nasional, pemerintah pusat, untuk bagaimana ada pendampingan dan kolaborasi terjalin sehingga semua perkooperasian tentunya sudah berjalan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekda Provinsi Jufri Rahman mengatakan dari 38 Koperasi Merah Putih yang beroperasi masih mengeluhkan akses permodalan. Sehingga perlu atensi semua pihak melakukan pendampingan.
“Di Sulsel dari 3059 koperasi baru 30 beroperasi rata-rata mengeluhnya akses permodalan. Dalam kondisi yang luarbiasa ini perlu langkah luarbiasa. Khusus di Aeng Batu-Batu sudah berjalan baik sudah ada jual beras, sembako, produk umkm bekerjasama dengan pkk, Pangkalan LPG,” ucapnya.
Comment