BERITA.NEWS, Makassar – Sepanjang awal September 2019 ini, Dinas Pemadam Kebakaran Makassar mencatat telah terjadi 25 kasus kebakaran di Kota Makassar.
Dari jumlah kasus itu, sebanyak 31 rumah hangus, 11 toko/kios, satu gudang, dan satu pasar. Ada 26 Kepala Keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal dan tiga orang terluka.
Menurut Kepala Bidang Operasi Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Hasanuddin, kebakaran di Kota Makassar disebabkan banyak faktor.
“Kebakaran diduga dipicu oleh arus pendek, human error, kompor, pembakaran sampah dan alang-alang. Selain itu, salah satu faktor lain adalah musim kemarau dengan suhu tinggi membuat bahan kering mudah terbakar,” kata Hasanuddin, Rabu (11/9).
Karena itu, dia pun mengimbau masyarakat tetap waspada dan awas akan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi serta mengantisipasi segala bentuk pemicunya.
Di samping itu, katanya, salah satu penyebab lain karena cuaca ekstrim dengan suhu panas lebih tinggi dari biasanya. Kemarau panjang ini telah membuat rumput atau bahan kering lainnya mudah terbakar.
“Masyarakat harus tetap waspada, memperhatikan instalasi kabel listrik di rumahnya, obat nyamuk, kompor dan hal lain yang bisa menyebabkan kebakaran. Cuaca panas ekstrem di musim kemarau ini juga perlu diperhatikan akan dampaknya,” jelasnya.
Sesuai data Damkar Makassar, pada Agustus lalu terdapat 47 kasus kebakaran, dengan jumlah korban 24 KK, satu meninggal dunia, dan menghanguskan delapan rumah, satu kios, satu gudang, tiga kendaraan serta 36 lahan alang-alang lainnya. Penyebanya, enam kasus arus pendek, satu kompor dan satu tabung gas.
Kemudian pada Juli terdapat 26 kasus kebakaran, dengan jumlah korban 16 KK, dan menghanguskan delapan rumah, sembilan toko kios, satu kendaraan. Penyebabnya, lima kasus arus pendek, satu kompor dan dua tabung gas serta sembilan kasus pembakaran sampah dan alang-alang.
Pada Juni terdapat 19 kasus kebakaran, dengan jumlah korban 15 KK, dan menghanguskan tujuh rumah, lima industri perusahaan, satu hotel, dan satu kendaraan. Penyebabnya, sembilan kasus arus pendek, dua kompor dan dua tabung gas.
Sedangkan bulan Mei terdapat 14 kasus kebakaran, dengan jumlah korban 28 KK, dan menghanguskan 29 rumah, satu toko kios, satu industri perusahaan, dan satu gudang. Penyebabnya, sembilan kasus arus pendek, satu kompor dan dua tabung gas dan sati orang luka-luka.
Pada April ada 11 kasus kebakaran, dengan jumlah korban 19 KK, dan menghanguskan delapan rumah, serta dua kendaraan. Penyebabnya, tujuh kasus arus pendek, satu kompor da n dua tabung gas
Pada bulan Maret terdapat 13 kasus kebakaran, menghanguskan 19 rumah, serta satu gudang.
Februari ada 6 kasus kebakaran, dan Januari ada 9 kasus kebakaran.
Total, dari Januari hingga pekan kedua September 2019 tercatat 170 kasus kebakaran di Kota Makassar. Sedikitnya 120 rumah terbakar, toko kios 23 unit, industri perusahaan enam unit, gudang tujuh unit, pasar dan hotel masing-masing satu unit, kendaraan tujuh unit, dan barang lainnya sebanyak 79 buah.
Sementara untuk penyebabnya yakni kasus listrik atau arus pendek sebanyak 29 kasus, kompor 11 kasus, tabung gas 11 kasus, pembakaran sampah dan alang-alang 59 kasus.
Untuk korban meninggal dunia ada empat orang, luka-luka enam orang, dan jumlah korban sebanyak 101 KK. Jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp18 miliar lebih.


Comment