BERITA.NEWS, Gowa – Jika ada suami istri disebut pasangan sehidup semati, maka istilah tersebut layak ditujukan kepada Daeng Se’re dan Daeng Sali, warga asal Dusun Jonjo, Desa Jonjo, Kecamatan Parigi, Kebupaten Gowa.
Sepasang suami istri lanjut usia ini tutup usia hanya diperantarai waktu salat zuhur. Daeng Se’re meninggal diusia hampir 102 tahun, sementara sang istri berumur 95 tahun.
Jika sang kakek Daeng Se’re meninggal dunia sebelum salat zuhur, maka si nenek Daeng Sali menyusul suaminya setelah salat zuhur.
Saat dikonfirmasi, salah seorang cucu, Sri Nur Fajrianti mengaku sepasang kakek dan neneknya tersebut meninggal lantaran penyakit yang telah lama diidapnya.
“Sudah hampir setahun nenek sakit dan puncaknya itu sekitar satu bulan lalu. Tapi kalau kakek kemarin baru mulai dia terserang asma,” jelas Sri saat dikonfirmasi. Minggu 1 September 2019.
Keduanya pun oleh warga sekitar disebut sebagai sepasang suami istri sehidup semati. Tampak wajah kedua jenazah yang dibaringkan berdampingan ini tersenyum.
Yang memilukan lagi, keduanya meninggal dunia disaat detik-detik pernikahan cucunya yang akan diselenggarakan pada Senin 2 Agustus 2019.
- ACP
Comment