Dapur MBG Sinjai Mendadak Tutup! Ribuan Siswa Terancam Tak Dapat Makanan Bergizi, Ada Apa?

Makan Bergizi

SPPG Balangnipa 1, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai. (Foto: Berita.News/ Syarif)

BERITA.NEWS, Sinjai — Keputusan mengejutkan datang dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Balangnipa 1 Kabupaten Sinjai yang resmi menghentikan operasional mulai 1 Desember 2025.

Pengumuman ini sontak menghebohkan para orang tua murid, mengingat dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tersebut menjadi penopang kebutuhan gizi ribuan siswa setiap hari.

Penghentian operasional itu disampaikan melalui surat pernyataan resmi yang ditandatangani Ketua Yayasan Cahaya Langowan Nusantara, Meyvi Christine Lumangkun, serta Mitra SPPG Balangnipa 1 Sinjai, Ichi Ariestutie.

Keputusan ini tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga pada puluhan karyawan yang sehari-hari bekerja di dapur MBG.

Diketahui, dapur MBG Balangnipa 1 Sinjai selama ini melayani sedikitnya 2.900 siswa dan mempekerjakan sekitar 47 karyawan. Namun, seluruh aktivitas terpaksa terhenti akibat kendala serius dalam proses pencairan dana yang menjadi sumber operasional harian.

Baca Juga :  Penetapan Penerima Bansos di Desa Erabaru Diduga Tak Melalui Musdes, BPD Soroti Prosedur yang Dilangkahi

Kepala SPPG Balangnipa 1 Sinjai, Rahmat Hidayat, mengungkapkan bahwa pihaknya tak punya pilihan lain selain menghentikan layanan demi menjaga standar kualitas.

“Kami terpaksa menghentikan operasional mulai 1 Desember 2025. Kondisi pencairan dana yang belum tuntas membuat kami tidak dapat menjalankan layanan secara normal,” jelasnya.

Rahmat menegaskan bahwa penghentian sementara ini merupakan langkah strategis agar tidak terjadi penurunan kualitas layanan, sembari menunggu kepastian dukungan anggaran.

“Kami berharap proses pendanaan dapat segera terselesaikan. SPPG berkomitmen penuh untuk kembali memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Sinjai,” tegasnya.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan orang tua, mengingat program MBG menjadi salah satu penunjang utama pemenuhan gizi siswa di sekolah.

Kini, ribuan anak harus menunggu kepastian kapan layanan vital tersebut kembali beroperasi.

Comment