BERITA.NEWS, Sinjai — Meski ribuan pelajar setiap hari menikmati Program Makan Bergizi Gratis (MBG), ternyata tidak semua dapur penyedia makanan di Kabupaten Sinjai memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Dari 13 dapur yang beroperasi, hanya tujuh dapur yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Program MBG di Sinjai memang terbilang besar. Setiap dapur melayani sekitar 3.000 siswa, dengan total penerima manfaat mencapai sekitar 24.782 pelajar setiap harinya.
Namun, di balik angka tersebut, pemerintah kini menyoroti pentingnya aspek kebersihan dan kelayakan penyedia makanan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bahkan telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program MBG.
Melalui surat itu, setiap dapur diwajibkan memiliki SLHS sebagai bukti kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, membenarkan bahwa masih ada beberapa dapur yang belum lolos proses sertifikasi.
“Dari 13 dapur yang beroperasi, baru tujuh yang sudah memiliki SLHS. Sisanya sementara dalam proses penerbitan,” ungkap dr. Emmy, Rabu (12/11/2025).
Sebelum sertifikat diterbitkan, Dinas Kesehatan bersama puskesmas setempat wajib melakukan verifikasi dokumen, inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), hingga pemeriksaan sampel pangan di laboratorium terakreditasi.
dr. Emmy menegaskan, sertifikat tersebut penting untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar aman dan bergizi bagi para siswa.
“Kami ingin menjamin bahwa setiap makanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah di Sinjai diproduksi dalam kondisi higienis dan memenuhi standar kesehatan,” tambahnya.
Dengan langkah pengawasan ketat ini, pemerintah berharap Program Makan Bergizi Gratis di Sinjai tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan ribuan pelajar di seluruh wilayah kabupaten.


Comment