Tiga Srikandi Bulukumba Lahirkan Buku “Petualangan Ara dan Ari di Bantilang Pinisi” di Festival Pinisi 2025

BERITA.NEWS, Bulukumba – Sebuah karya literasi budaya bahari lahir dari tangan tiga perempuan kreatif Bulukumba. Buku berjudul “Petualangan Ara dan Ari di Bantilang Pinisi” akan resmi dirilis pada acara penutupan Festival Pinisi 2025, Sabtu, 25 Oktober 2025, di Kabupaten Bulukumba.

Buku ini ditulis oleh Anjar Sumyana Masiga dan Basmawati Haris, dengan ilustrasi dan desain visual memukau karya Fina Irmawati Syam.

Ketiganya disebut sebagai tiga srikandi Bulukumba yang menyalakan semangat literasi budaya bahari melalui kisah anak-anak yang sarat nilai dan makna.

Kepala Bidang Humas Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, membenarkan peluncuran buku tersebut sebagai bagian dari kegiatan resmi Festival Pinisi 2025.

“Kami sangat bangga karena karya ini lahir dari putri-putri daerah sendiri. Buku ini bisa menjadi media pembelajaran tentang kearifan lokal dan filosofi Pinisi yang menjadi jati diri Bulukumba,” ujarnya.

Ia menambahkan, penerbitan buku tersebut merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan insan kreatif Bulukumba dalam memperkuat literasi budaya bahari.

“Ini buku cerita bergambar pertama tentang tradisi pembuatan perahu Pinisi. Istimewa karena akan dirilis pada ajang Festival Pinisi 2025,” tutupnya.

Buku “Petualangan Ara dan Ari di Bantilang Pinisi” mengisahkan dua anak kembar, Ara Kirana dan Ari Kaimana, yang berkunjung ke kampung halaman ibunya di Bulukumba.

Baca Juga :  Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Bulukumba Siap Meriah, Panitia Siapkan Dua Paket Umrah Gratis

Di sana, mereka mengenal Bantilang Pinisi, tempat sakral pembuatan kapal tradisional Pinisi, serta belajar nilai-nilai luhur seperti kerja sama, cinta alam, dan kebanggaan sebagai anak bangsa maritim.

Melalui dialog hangat antara cucu dan kakek, pembaca diajak memahami filosofi Pinisi sebagai simbol kecerdasan, ketangguhan, dan kearifan masyarakat Bulukumba.

Pinisi sendiri telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menjadikan kisah ini relevan untuk mengenalkan generasi muda pada kebanggaan maritim Indonesia.

Buku yang diterbitkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Bulukumba pada Oktober 2025 ini menjadi jendela pengetahuan tentang kearifan lokal dan pelestarian alam.

Cerita di dalamnya juga mengajarkan pentingnya menanam pohon bitti sebagai bahan utama pembuatan kapal Pinisi, sekaligus menjaga semangat bahari yang diwariskan turun-temurun.

Sebagai informasi, Festival Pinisi yang masuk dalam kalender event Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata kembali digelar pada 23–25 Oktober 2025, menampilkan berbagai kegiatan seni, budaya, dan kemaritiman di Kabupaten Bulukumba.

Comment