BERITA.NEWS, Bireuen — Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, secara resmi membuka Pelatihan Penguatan Kapasitas Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Bireuen, pada Senin (20/10/2025).
Dalam sambutannya, Abdul Hamid menegaskan pentingnya peran wakil kepala sekolah dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.
Menurutnya, wakil kepala sekolah bidang kurikulum bukan sekadar pelaksana administrasi, tetapi juga agen perubahan dan penguat budaya belajar di sekolah.
“Kurikulum Merdeka menuntut kreativitas, kolaborasi, dan kepemimpinan yang inspiratif. Wakil kepala sekolah harus menjadi motor penggerak dalam menghadirkan inovasi pembelajaran,” ujar Abdul Hamid.
Ia juga menekankan lima langkah penting yang harus diterapkan pascapelatihan, yaitu meningkatkan literasi dan numerasi, mengoptimalkan manajemen kurikulum berbasis data, mendorong inovasi pembelajaran sesuai karakter peserta didik, membangun kolaborasi lintas pemangku kepentingan, serta menjadikan evaluasi pembelajaran sebagai budaya peningkatan mutu.
Pelatihan ini diikuti oleh puluhan wakil kepala sekolah dari berbagai SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Bireuen. Para peserta memperoleh pembekalan tentang strategi manajerial, supervisi akademik, serta praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Salah satu peserta, Nuraini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Jeunieb, mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi dan wawasan.
“Kami jadi lebih memahami peran strategis wakil kepala sekolah dalam merancang serta mengawal implementasi kurikulum. Banyak inspirasi baru yang bisa langsung diterapkan di sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber pelatihan, Dr. Zulfikar, menyampaikan bahwa keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada kekuatan manajemen kurikulum.
“Jika wakil kepala sekolah memiliki visi dan kemampuan memimpin pembelajaran, maka seluruh ekosistem pendidikan akan bergerak maju,” ungkapnya.
Menutup kegiatan, Abdul Hamid berharap hasil pelatihan ini tidak berhenti pada tataran seremonial, tetapi benar-benar diimplementasikan secara nyata di sekolah masing-masing.
“Kita ingin Bireuen menjadi daerah yang unggul dalam praktik kurikulum dan pembelajaran. Wakil kepala sekolah harus menjadi motor penggerak transformasi pendidikan,” pungkasnya.
Comment