BERITA.NEWS, Sinjai – Di sebuah rumah panggung sederhana di Jalan Agus Salim, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, hidup seorang pria bernama Dg Tammu.
Sehari-hari ia bekerja sebagai pemulung. Sejak istrinya meninggal setahun lalu, ia memikul tanggung jawab besar membesarkan lima anak seorang diri.
Di antara kelima anak itu, ada Syerly, gadis kecil berusia tujuh tahun yang sejak lahir menderita lumpuh layu.
Kondisi itu membuatnya hanya bisa terbaring lemah, berbeda dengan anak-anak seusianya yang bisa berlarian bebas.
Bagi Dg Tammu, perjuangan membesarkan anak-anak dalam keterbatasan adalah kenyataan yang harus dijalani setiap hari. Namun di balik kepiluan itu, ia tidak pernah menyerah.
Kehadiran Tak Terduga
Kabar tentang Syerly akhirnya sampai ke telinga Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar. Meski jadwalnya padat, ia tak ragu mengambil langkah cepat.
Kamis (11/9/2025), ia menurunkan Tim Dokter Kesehatan Polri (Dokkes) untuk memeriksa kondisi kesehatan Syerly.
Tak hanya itu, bantuan berupa vitamin, paket sembako, dan tali asih turut diserahkan.
Suasana haru menyelimuti rumah panggung Dg Tammu ketika tim medis tiba.
Pria paruh baya itu tak kuasa menahan air mata, menyaksikan putrinya akhirnya mendapatkan perhatian dan sentuhan kasih sayang dari orang-orang yang sebelumnya asing baginya.
“Saya sangat terharu dan bersyukur. Terima kasih banyak kepada Bapak Kapolres dan anggotanya yang sudah datang membantu dan peduli dengan kondisi kami. Semoga Allah membalas kebaikan dengan kesehatan dan rezeki yang melimpah,” ucapnya terbata.
Lebih dari Sekadar Tugas
Bagi Kapolres Harry Azhar, tugas kepolisian tidak hanya soal penegakan hukum. Ada sisi kemanusiaan yang harus terus dihidupkan.
“Saya mendapatkan informasi terkait kondisi Syerly dan keluarganya. Maka dari itu, saya langsung menghubungi Tim Dokkes agar segera turun. Kehadiran kami di sini adalah wujud kepedulian Polri kepada masyarakat,” ujarnya.
Kapolres juga menaruh hormat pada sosok Dg Tammu.
Baginya, keteguhan seorang ayah yang membesarkan lima anak dalam keterbatasan adalah inspirasi yang nyata.
“Dengan segala keterbatasan, beliau mampu bertahan dan merawat anak-anaknya. Inilah alasan mengapa kami hadir, untuk memberikan dukungan moral maupun bantuan yang bisa meringankan beban keluarga,” tambahnya.
Harapan Baru di Tengah Keterbatasan
Langkah cepat dan empati Kapolres Sinjai tak hanya mengundang rasa haru keluarga Dg Tammu, tetapi juga mendapat apresiasi warga sekitar.
Mereka melihat kehadiran polisi bukan sekadar penegak hukum, melainkan juga sahabat masyarakat.
Bagi Dg Tammu, bantuan itu lebih dari sekadar sembako atau vitamin. Kehadiran Kapolres dan timnya menjadi penopang semangat baru.
“Alhamdulillah, saya merasa tidak sendiri. Ada yang peduli dengan kondisi anak saya. Ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Potret Kemanusiaan
Kisah ini meninggalkan pesan kuat, kepedulian tulus mampu mengubah wajah kesedihan menjadi harapan.
Dari rumah panggung di Jalan Agus Salim, Sinjai, kita belajar bahwa nilai kemanusiaan masih menjadi inti pengabdian seorang aparat kepolisian.
Kapolres Sinjai, AKBP Harry Azhar, melalui tindakannya telah membuktikan bahwa di balik seragam dan kewenangan, ada hati yang terpanggil untuk hadir, menguatkan, dan berbagi kasih.
Comment