QRIS Tap Hadir di Kota Makassar, 14 Bank dan Dompet Digital Siap Transaksi

Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat Launching QRIS Tap di CFD Jalan Jenderal Sudirman Makassar (dok.)

BERITA.NEWS,Makassar- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar launching dan festival QRIS Tap di Kota Makassar, Jalan Jenderal Sudirman. Minggu (29/6/2025).

Launching ini dibuka dengan senam Zumba bersama masyarakat yang hadir di Car Free Day (CFD) didepan Monumen Mandala Jalan JenderalSudirman, dimeriahkan Bazar Kuliner, UMKM, Games berhadiah.

Hadinya QRIS Tap di Kota Makassar sekaligus menjadi Kota kedua di Indonesia setelah Jakarta yang lebih dulu dilaunching oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pada 14 Maret 2025 lalu.

QRIS Tap adalah inovasi pembayaran digital yang memungkinkan transaksi tanpa perlu memindai kode QR secara manual, cukup dengan menempelkan ponsel ke mesin pemindai.

Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan QRIS Tap ini telah didukung oleh 9 Bank yakni, BRI, BNI, Mandiri, BCA, CIMB Niaga, Bank Mega, Permata Bank, Sinarmas. NOBU National Bank.

“Didukung pula beberapa Penyedia Jasa pembayaran (PJP) non Bank seperti Gopay, Shope Pay, Dana, Netzme, AINO Indonesia insallah bisa digunakan,” ucapnya kepada awak Media.

Rizki mengatakan secara nasional total pengguna QRIS sudah mencapai 56,8 juta orang, sedangkan jumlah merchant tercatat 38,6 juta dari sisi volume naik 161 persen begitu pula secara nominal naik 138 persen.

“Di Sulawesi Selatan total pengguna QRIS mencapai 1,25 juta ini merupakan tertinggi peringkat 9 nasional sedangkan jumlah merchant 1,2 juta ini nomor 7 se nasional

dari sisi volume sepanjang 2025 ini sudah mencapai 54 juta transaksi atau tumbuh 112 persen untuk nominal tumbuh 96 persen hampir 33 per 4 pengguna QRIS itu UMKM,” jelasnya.

“Saya bayangkan setiap sudut Makassar sudah ada QRIS, bayar sampah, Air, listrik.
Mari jadikan Sulsel Icon Provinsi dan kota di kawasan timur Indonesia,” harap Rizki.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang turut hadir dalam launching QRIS Tap ini mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang sejalan dengan upaya Pemerintah Kota hadirkan tata kelola pemerintahan yang transparan.

“Festival ini menjadi momentum percepatan adopsi sistem pembayaran nontunai atau cashless di seluruh aspek pelayanan publik maupun aktivitas ekonomi masyarakat,” ujar Appu.

Munafri menegaskan keseriusan pemerintah kota untuk menerapkan tata kelola pemerintahan berbasis digital.

Di Pemerintah Kota Makassar, hari ini kami menekankan dengan sangat ketat seluruh proses pembayaran yang dilakukan secara cashless.

“Kami berharap apa yang dilakukan Bank Indonesia melalui QRIS ini menjadi dukungan yang signifikan terhadap tata kelola pemerintahan,” jelas politisi Golkar itu.

Ia menjelaskan, berbagai layanan publik seperti PD Pasar, PD Parkir, terminal, hingga PDAM diarahkan untuk meminimalkan transaksi tunai demi transparansi, akuntabilitas, dan kemudahan layanan bagi masyarakat.

Pembayaran-pembayaran yang berhubungan langsung dengan masyarakat harus diminimalisir semaksimal mungkin agar tidak ada lagi pembayaran tunai.

“Ini bukan hanya untuk menghindarkan fitnah, tetapi juga mencegah potensi risiko lain yang tidak kita inginkan,” tegasnya.

Appi juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Makassar sebagai kota kedua di Indonesia yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival QRIS TAP.

“Ini adalah sebuah anugerah besar bagi kami di Makassar. Mudah-mudahan Makassar semakin menjadi kota yang melek digital, dan masyarakatnya siap menerima transformasi digital dengan baik,” lanjutnya.

Festival QRIS TAP Sulawesi Selatan di Makassar diharapkan menjadi langkah akselerasi penggunaan QRIS secara luas, mendukung inklusi keuangan, dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Makassar akan terus memperkuat kolaborasi dengan Bank Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan proses digitalisasi berjalan optimal, termasuk dalam penerimaan retribusi dan pendapatan asli daerah.

“Kami berharap ini menjadi bagian dari progres tata pemerintahan yang lebih baik. Kami juga memohon terus diberikan bimbingan dan masukan agar seluruh proses pemerintahan terbackup sistem pembayaran digital yang kuat,” tutup Munafri.

Comment