Polres Sinjai Klarifikasi Penanganan Kasus Tembakau Sintetis yang Dinilai Kurang Transparan

polres-sinjai

BERITA.NEWS, Sinjai – Polres Sinjai akhirnya memberikan klarifikasi terkait pemberitaan soal penanganan kasus tembakau sintetis yang dinilai kurang transaparan yang diduga melibatkan dua pelajar.

Melalui Kasi Humas Iptu Sahabuddin, pihak kepolisian menyampaikan penjelasan resmi kepada media ini dan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kasus tersebut masih berada dalam tahap penyelidikan awal.

Proses penanganannya, kata Iptu Sahabuddin, telah mengikuti prosedur yang berlaku.

Hal ini terutama mempertimbangkan bahwa kedua terduga pelaku masih berstatus pelajar dan anak di bawah umur.

“Memang benar, dua terduga pelaku penyalahgunaan tembakau sintetis telah diamankan. Namun karena usia mereka masih di bawah umur, pendekatannya harus sesuai prinsip perlindungan anak,” jelasnya.

Keduanya, lanjut dia, saat ini dikenakan wajib lapor. Proses asesmen dan pendalaman terhadap kasus mereka juga masih berlangsung.

Menanggapi kritik soal minimnya informasi dari pihak Kasat Narkoba, Iptu Sahabuddin memberikan penjelasan.

Baca Juga :  Pesta Miras dan Lem di Pekuburan, Enam Remaja di Selayar Diciduk Polisi

Ia menepis anggapan bahwa kepolisian tertutup terhadap publik.

Menurutnya, ini merupakan bentuk kehati-hatian demi melindungi hak anak dan menjaga asas praduga tak bersalah.

“Kasat Narkoba sedang bertugas di luar kota saat itu. Bukan menghindar, tapi kami tetap komit menyampaikan informasi yang benar agar tak menimbulkan kegaduhan,” tegasnya.

Polres Sinjai, tambahnya, sangat memahami pentingnya komunikasi publik yang transparan dan edukatif.

Terutama jika menyangkut kasus yang melibatkan pelajar atau generasi muda, perlu pendekatan yang lebih bijak dan kolaboratif.

“Kami apresiasi perhatian masyarakat dan media. Kami juga mohon agar diberikan ruang untuk memproses kasus ini secara profesional,” ujarnya.

Di akhir penjelasannya, Iptu Sahabuddin menegaskan komitmen Polres Sinjai dalam memerangi peredaran narkoba.

Upaya tersebut akan terus dilakukan, termasuk di lingkungan pelajar, dengan pendekatan humanis dan edukatif demi melindungi masa depan generasi muda.

Comment