Perjuangan Guru Sekolah di Pelosok Dibalas Bupati Maros dengan Bantuan Nyata

bupati-maros

Bupati Maros, Chaidir Syam Serahkan Bantuan Tunai untuk Sekolah dan Motor Trail Pribadi kepada Guru. (Foto: Istimewa)

BERITA.NEWS, Maros – Pemerintah Kabupaten Maros memberikan bantuan senilai Rp300 juta untuk pembangunan dua ruang kelas permanen di sekolah kolong yang terletak di Dusun Bara, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu.

Bantuan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan di wilayah terpencil.

Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Bupati Maros, Chaidir Syam, dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di Lapangan Pallantikang, Senin (5/5/2025).

Acara tersebut dihadiri ratusan peserta dari kalangan pelajar, guru, dan pejabat daerah.

Tak hanya bantuan fisik, Bupati Chaidir juga memberikan motor trail pribadinya kepada Suryadi, guru penggagas sekolah kolong.

Motor tersebut diharapkan dapat membantu mobilitas Suryadi yang mengajar di daerah yang sulit dijangkau.

“Saya serahkan Rp300 juta untuk pembangunan dua ruang kelas. Saya juga serahkan motor saya agar Pak Guru bisa lebih mudah menjangkau lokasi sekolah,” ujar Chaidir dalam sambutannya.

Bupati Chaidir menyebut, dirinya telah meninjau langsung sekolah kolong bersama Kepala Dinas Pendidikan pada akhir 2024.

Kunjungan tersebut membuka matanya akan tantangan berat yang dihadapi oleh para guru di wilayah tersebut.

Menurutnya, persoalan utama adalah akses jalan yang sangat sulit serta status lahan yang berada di kawasan hutan.

Namun saat ini, izin penggunaan lahan dari Kementerian Kehutanan telah dikantongi.

“Pembangunan dua ruang kelas permanen akan dimulai tahun ini. Kami ingin anak-anak di sana bisa belajar dengan lebih layak,” tambahnya.

Suryadi, yang telah mengajar di bawah kolong rumah bekas kandang ayam sejak 2018, tak bisa menyembunyikan rasa harunya.

Ia mengaku tak menyangka akan mendapat perhatian sebesar itu dari pemerintah.

“Saya sangat terharu. Ini menjadi penyemangat luar biasa bagi kami untuk terus mengajar,” ucap Suryadi sambil menahan haru.

Untuk menghadiri upacara Hardiknas, Suryadi menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer dari Dusun Bara ke Kota Maros.

Ia berangkat pukul 03.00 Wita dini hari bersama istrinya agar bisa hadir tepat waktu.

Perjuangan panjang Suryadi dan kepedulian Pemkab Maros menjadi simbol semangat pendidikan yang terus menyala, meski dalam keterbatasan.

Comment