BERITA.NEWS, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggelar Rapat Terbatas (Ratas) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur (Menkoinfra) Agus Harimukti Yudhoyono.
Rapat ini membahas strategi penanganan dan pengelolaan sampah secara nasional dengan pendekatan berbasis infrastruktur dan teknologi.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani permasalahan sampah.
Sebagai langkah konkret, ia memerintahkan pembentukan satuan tugas percepatan untuk mempercepat implementasi kebijakan terkait.
Pembangunan Infrastruktur Pengelolaan Sampah
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pada tahun 2024, pemerintah telah membangun 145 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan metode sanitary landfill.
Selain itu, fasilitas pengolahan sampah seperti Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) juga dikembangkan menggunakan teknologi bio-konversi untuk mengurangi volume sampah secara maksimal.
“Kami telah membangun 145 TPA dengan metode sanitary landfill serta menggunakan teknologi bio-konversi di TPS3R dan TPST. Tujuan utamanya adalah memaksimalkan pengurangan volume sampah dan meningkatkan efisiensi pengolahan,” ujar Dody Hanggodo.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah menargetkan pengolahan 38 persen total sampah secara efektif.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah kelebihan kapasitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menjadi permasalahan di berbagai daerah.
Gerakan Nasional Indonesia Bebas Sampah
Sementara itu, Menkoinfra Agus Harimukti Yudhoyono menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya bergantung pada infrastruktur dan teknologi, tetapi juga kesadaran masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah akan meluncurkan Gerakan Nasional Indonesia Bebas Dari Sampah sebagai bagian dari upaya mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah.
“Kami serukan Gerakan Nasional Indonesia Bebas Dari Sampah dengan membangun kesadaran masyarakat secara bersama-sama. Ini bukan hanya soal infrastruktur dan teknologi, tetapi juga kesadaran kolektif. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berkontribusi untuk Indonesia yang lebih bersih dan bebas dari sampah,” kata Agus Harimukti Yudhoyono.
Dengan kebijakan yang lebih terstruktur dan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mencapai pengelolaan sampah yang lebih baik, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Comment