Pandawa Pattingalloang Geram, Soroti Viral Foto Tersangka Uang Palsu dengan Pejabat Ditjenpas Sulsel

ditjenpas-sulsel

Ketua Umum Organisasi Masyarakat Pandawa Pattingalloang, Muh Jamil. (Foto: Istimewa)

BERITA.NEWS, Makassar – Sebuah foto yang memperlihatkan pertemuan antara Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), tersangka utama kasus produksi dan peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, dengan seorang petinggi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Selatan (Sulsel), berinisial HA, menjadi viral di media sosial.

Dalam foto tersebut, ASS tampak mengenakan baju hijau stabilo dengan tulisan “Mapenaling Rutan Makassar” di bagian belakang, sedang berbincang dengan HA di sebuah ruangan yang tampak hanya dihadiri oleh mereka berdua.

Menanggapi viralnya foto tersebut, Ketua Umum Organisasi Masyarakat (Ormas) Pandawa Pattingalloang, Muh Jamil, menyatakan kekecewaannya terhadap klarifikasi yang diberikan oleh HA. Menurutnya, alasan yang disampaikan HA tidak masuk akal dan terkesan klasik.

“Itu kepala bidang asal bicara saja, mana bisa kalau HP yang kepencet tiba-tiba update history sambil ada ketikan bilang ruwet-ruwet kan itu tidak masuk di akal. Itu alasan klasik,” ujar Emil, sapaan akrab Muh Jamil, dengan nada geram pada Selasa (11/3/2025).

Emil menambahkan bahwa peristiwa tersebut menunjukkan adanya kelemahan sistem di jajaran Kanwil Ditjenpas Sulsel, yang kemungkinan dipicu oleh tindakan petinggi seperti HA.

Baca Juga :  Enam Warga Binaan Rutan Makassar Bebas di Hari Raya Idul Fitri 1446 H

“Dari itu kita bisa menilai bahwa kesalahan yang terjadi di jajaran Kanwil Ditjenpas Sulsel, khususnya di UPT, mungkin dipicu oleh petinggi seperti HA,” ujarnya.

Sebelumnya, HA memberikan klarifikasi bahwa foto yang beredar adalah foto lama saat ASS pertama kali masuk ke rutan.

Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut berlangsung di ruang bimbingan narapidana sebagai bagian dari prosedur standar rutan.

“Itu foto lama, saat pertama kali dia masuk ke rutan. Waktu itu dia tertekan, jadi saya hanya mengecek kondisinya,” jelas HA.

Namun, klarifikasi tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh publik. Banyak pihak yang mempertanyakan apakah pertemuan tersebut hanya sebatas pemeriksaan rutin atau ada kepentingan lain di baliknya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ditjenpas Sulsel terkait insiden ini. Publik masih menunggu perkembangan lebih lanjut, termasuk kemungkinan penyelidikan internal atas pertemuan tersebut.

Comment