BERITA.NEWS, Parepare – Selama bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare bersama para santri melaksanakan Tadarus Al-Quran di Masjid At-Taubah, Lapas Parepare.

Kegiatan ini dilakukan setiap malam setelah ibadah Salat Tarawih berjamaah.

Dalam pelaksanaannya, para WBP menargetkan untuk mengkhatamkan Al-Quran sebelum Ramadan berakhir dengan menerapkan program Tadarus Al-Quran One Day One Juz.

Program ini telah menjadi kegiatan rutin tahunan selama bulan Ramadan di Lapas Parepare dan mendapat bimbingan langsung dari Kepala Seksi Bimnadik, Muchamad Zaenal Fanani, Kasubsi Bimkemaswat, Nur Alim Syah, serta staf Subsi Bimkemaswat, Darwansyah.

Kepala Lapas Parepare, Totok Budiyanto, menyampaikan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk membiasakan WBP membaca Al-Quran satu juz setiap hari, sekaligus membudayakan kebiasaan membaca Al-Quran secara rutin.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi warga binaan.

“Diharapkan selama bulan Ramadan 1446 H ini para WBP mampu mengkhatamkan Al-Quran. Program ini dapat membentuk karakteristik insan Qur’ani dan membimbing arah hidup mereka agar mendapatkan manfaat besar, terutama setelah mereka bebas nanti. Ramadan adalah momen bagi kita semua untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh guna meraih ridha Allah SWT,” ujar Totok.

Ia juga berharap seluruh petugas dan WBP dapat mengikuti kegiatan Tadarus Al-Quran ini secara konsisten setiap malam setelah Sholat Tarawih berjamaah, sehingga dapat memperoleh keberkahan Ramadan bersama-sama.

Program Keagamaan Lapas Parepare Selama Ramadan

Selain program Tadarus Al-Quran One Day One Juz, Lapas Parepare juga menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan lainnya guna memeriahkan bulan suci Ramadan, antara lain:

• Pesantren Kilat
• Kuliah Ramadan (KURMA) setelah Sholat Dzuhur dan Ashar
• Safari Ramadan 1446 H/2025 M
• Peringatan Nuzulul Qur’an
• Buka Puasa Bersama
• Dirosa (Metode Pembelajaran Membaca Al-Qur’an) bersama Yayasan Al Wahdah Islamiyah

Program-program ini juga menjadi bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan, termasuk arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Selatan.

Pembinaan keagamaan di Lapas Parepare mengacu pada Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang mengatur penyediaan sarana ibadah serta program bimbingan rohani bagi warga binaan.

Dengan adanya berbagai program keagamaan ini, diharapkan para WBP dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan pemahaman agama, serta memiliki bekal spiritual yang lebih baik untuk kehidupan setelah menjalani masa pidana.