BERITA.NEWS, Parepare – Puasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk bagi penderita diabetes. Namun, tidak semua pasien diabetes dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman.
Lalu, bagaimana kondisi yang memungkinkan penderita diabetes untuk tetap berpuasa? Simak penjelasan berikut.
Syarat Penderita Diabetes yang Boleh Berpuasa
Menurut dr. Fadli, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Hasri Ainun Habibie Parepare, penderita diabetes dapat berpuasa dengan beberapa syarat penting.
“Puasa bagi penyandang diabetes bisa dilakukan dengan syarat tertentu. Pastikan kadar gula darah terkontrol, konsultasikan dengan dokter, dan tetap jaga pola makan yang seimbang. Jangan abaikan tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia,” ujarnya pada Jumat (07/03/2025).
Selain itu, dr. Fadli juga menyarankan agar penderita diabetes tetap berolahraga selama bulan Ramadan.
“Aktivitas fisik yang rutin dapat diteruskan selama Ramadan. Olahraga ringan dan sedang bisa dilakukan pada pagi hari atau setelah berbuka puasa,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan agar olahraga berat dihindari selama jam puasa, terutama menjelang berbuka, karena dapat meningkatkan risiko hipoglikemia dan dehidrasi.
“Salat tarawih juga dapat menjadi bentuk aktivitas fisik yang baik karena melibatkan gerakan teratur seperti rukuk, berlutut, dan bangun,” tambahnya.
Kapan Penderita Diabetes Harus Membatalkan Puasa?
Sementara itu, dr. Reski, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Hasri Ainun Parepare, menegaskan bahwa penderita diabetes harus membatalkan puasa jika mengalami kondisi berikut:
- Gula darah <70 mg/dl (jika dalam rentang 70-90 mg/dl, disarankan cek ulang dalam 1 jam).
- Gula darah >300 mg/dl.
- Mengalami gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.
Dr. Reski juga menjelaskan tanda-tanda gejala hipoglikemia yang perlu diwaspadai:
- Tangan gemetar
- Berkeringat dingin
- Dada berdebar
- Rasa lapar berlebihan
- Perubahan kesadaran atau kebingungan
- Nyeri kepala
Sedangkan gejala hiperglikemia yang perlu diperhatikan meliputi:
- Rasa haus berlebihan
- Sering buang air kecil
- Rasa lemas
- Kebingungan
- Mual atau muntah
- Nyeri perut
Kesimpulan
Penderita diabetes masih bisa menjalankan puasa selama bulan Ramadan dengan syarat kadar gula darah mereka terkontrol dan berada dalam kondisi yang aman.
Namun, jika muncul tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia, sebaiknya segera membatalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Menjaga pola makan sehat dan rutin memantau kadar gula darah adalah kunci utama bagi penderita diabetes yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan aman.
Comment