Program Cuci Kendaraan SAE Lapas Takalar, Warga Binaan Dibekali Keterampilan Mandiri

lapas-takalar

Warga Binaan Lapas Takalar sedang Melakukan Pencucian Kendaraan. (Foto: Istimewa)

Takalar, BERITA.NEWS – Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar menghadirkan program pencucian kendaraan sebagai bagian dari pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan.

Program ini bertujuan membekali mereka dengan keterampilan kerja serta sikap positif yang dapat menjadi modal berharga saat kembali ke masyarakat.

Kepala Lapas Takalar, Mansur, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan kerja, tetapi juga pembentukan karakter agar Warga Binaan dapat menjadi individu yang lebih produktif dan siap menghadapi kehidupan setelah menjalani masa hukuman.

“Kami berharap melalui program ini, Warga Binaan dapat mengembangkan keterampilan sekaligus membangun disiplin dan tanggung jawab. Dengan begitu, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan setelah kembali ke masyarakat,” ujar Mansur.

Lebih lanjut, ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung keberlangsungan program pembinaan ini.

Baca Juga :  LKMI HMI Gelar Baksos di Takalar, Pj. Bupati harap Pengabdian di Masyarakat dapat Bermanfaat 

Selain dengan memanfaatkan layanan cuci kendaraan yang disediakan, masyarakat juga diharapkan turut menjaga ketertiban dan pengawasan bagi Warga Binaan yang menjalani pembinaan di luar Lapas.

Salah satu Warga Binaan berinisial ST mengungkapkan rasa syukurnya karena mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam program ini.

“Sejak mengikuti pembinaan ini, kami mendapat pengalaman baru dan kepercayaan dari masyarakat. Kami berharap melalui kerja keras ini, pandangan negatif terhadap kami yang pernah melanggar hukum bisa berubah,” tuturnya.

Program pencucian kendaraan SAE Lapas Takalar menjadi bukti nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat, Warga Binaan dapat memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja yang bermanfaat.

Program ini tidak hanya memberikan peluang ekonomi bagi mereka tetapi juga menjadi jembatan menuju reintegrasi sosial yang lebih baik.

Comment