MAKASSAR, BERITA.NEWS – Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar memadati Masjid Nurul Iman untuk mengikuti peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada Sabtu (18/01/2025).
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat dan mengangkat tema “Implementasi Nilai-nilai Spiritual dalam Membangun Umat yang Berkarakter dan Berakhlaqul Karimah”.
Acara ini menjadi ajang refleksi bagi para
warga binaan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah SWT sekaligus menata hubungan sosial sesama manusia.
Dalam sambutannya, Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, mengajak seluruh warga binaan untuk menjadikan momentum Isra Mi’raj ini sebagai motivasi memperbaiki diri.
“Terlebih, Ramadan sebentar lagi tiba. Mari kita persiapkan diri, baik lahir maupun batin, agar bulan penuh berkah ini menjadi momen memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah,” ujar Jayadikusumah.
Tausiyah Penuh Makna
Tausiyah dalam kegiatan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Majelis Ulama Kota Makassar, DR. KH. Amirullah Amri, MA. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya sholat sebagai inti ajaran dari peristiwa Isra Mi’raj.
“Sholat adalah tiang agama. Seorang muslim, khususnya laki-laki, wajib memakmurkan masjid, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun. Nabi Muhammad SAW menegaskan, meskipun harus merangkak, laki-laki tetap wajib melaksanakan salat di masjid,” tegas Ustadz Amirullah.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap suasana religius di Rutan Kelas I Makassar, yang menurutnya sudah menyerupai pesantren.
“Ketika saya masuk ke sini, saya melihat suasana Rutan ini seperti pesantren. Semua kebutuhan warga binaan, termasuk ibadahnya, diurus dengan baik. Tapi saya ingin bertanya, jika Rutan ini seperti pesantren, apakah semua penghuninya sudah melaksanakan sholat lima waktu?” tanyanya, memberikan renungan mendalam.
Suasana Pesantren yang Nyata
Pernyataan tersebut menjadi pengingat bagi warga binaan untuk tidak hanya aktif dalam program keagamaan, tetapi juga memastikan kewajiban sholat tetap dilaksanakan secara konsisten.
“Mari kita jadikan suasana pesantren ini nyata. Bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi benar-benar menjadi tempat kita mendekatkan diri kepada Allah,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para warga binaan. Mereka mengikuti seluruh rangkaian acara, termasuk zikir bersama, dengan penuh semangat dan khusyuk.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para warga binaan tidak hanya memperoleh pemahaman agama yang lebih baik, tetapi juga termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, baik selama di Rutan maupun setelah bebas nantinya. (*)
Comment