BERITA.NEWS, SINJAI – Warga Lingkungan Caile, Kelurahan Sangiasseri, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai keluhkan air irigasi yang tidak mengalir.
Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim garap sawah namun air irigasi yang ada di wilayah Kecamatan Sinjai Selatan tak kunjung mengalir.
Salah seorang petani, Ahmad mengaku khawatir dengan tidak mengalirnya air irigasi akan terancam tidak menggarap sawahnya.
“Biasanya diawal Desember itu kami sudah mulai menabur benih padi. Tapi sekarang biar sawah belum dimulai digarap,” ungkapnya, Selasa (3/12/2024).
Informasi yang diperoleh Berita.News, saat ini terdapat pengerjaan rehabilitasi irigasi di wilayah Kecamatan Sinjai Selatan.
Hanya saja, pengerjaan irigasi tersebut dinilai lambat sehingga akan berdampak pada area persawahan di Kecamatan Sinjai Selatan.
Irigasi ini mengaliri area persawahan kurang lebih 600 hektar dari 3 desa dan kelurahan di Kecamatan Sinjai Selatan.
Sehingga, apabila air irigasi ini tidak mengalir maka yang terdampak adalah sawah di Kelurahan Sangiasseri, Desa Alenangka dan Gareccing.
Olehnya itu, warga berharap ada solusi atau alternatif lain dari pemerintah atau pihak terkait agar para petani dapat menggarap sawahnya.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah terkait persoalan ini. Juga meminta pihak terkait untuk mendesak penyelesaian pengerjaan irigasi di wilayah ini,” harapnya.
Diketahui, baru-baru ini, Kejaksaan Negeri Sinjai telah menetapkan tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi rehabilitasi irigasi D.I. Apparang TA. 2020.
Berdasarkan hasil perhitungan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Sinjai menemukan jumlah kerugian keuangan negara yaitu mencapai Rp1.785.019.091,00. (*)
Comment