BERITA.NEWS,Makassar- Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2024, Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Pemprov Sulsel meraih penghargaan dalam peran aktif pengendalian inflasi.
Dinas Ketapang mendapat penghargaan dari Bank Indonesia sebagai ‘Institusi mitra pengendalian inflasi terkolaboratif Provinsi Sulawesi Selatan 2024’.
Kepala Dinas Ketapang Andi Muhammad Arsjad hadir langsung menerima penghargaan di malam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Hotel Claro Makassar. Jumat (29/11/2024) malam.
“Ya tentu kita sangat berbahagia ya gembira karena dinas ketahanan pangan mendapat apresiasi sebagai yang terkolaboratif khususnya dalam pengendalian inflasi,
kita bersyukur bahwa kerja-kerja kita selama ini koordinasi dengan tim pengendali inflasi provinsi melandai kurang lebih 1,53%,” ucapnya.
Dinas Ketapang Sulsel selama 2024 terus gencar melakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) di 24 Kabupaten/Kota, Subsidi harga hingga melakukan intervensi harga pada komoditi yang alami kenaikan.
“Kedepan ada inovasi yang kami lakukan kami diinstruksikan oleh Bapak Gubernur agar Bagaimana inflasi kita berada di angka 1,3 sampai 1,4. Pak Gubernur menginginkan Sulawesi Selatan itu berada di peringkat 10 besar inflasi terendah,” ungkapnya.
Olehnya itu, upaya ini membutuhkan strategi dan kolaborasi bersama melakukan pengendalian inflasi.
“Mudah-mudahan tindakan intervensi ini ya bisa menekan kenaikan harga khususnya menghadapi hari besar keagamaan nasional, natal dan tahun baru yang biasanya cenderung alami kenaikan, jadi kita sudah antisipasi,” tegas Arsjad.
“Kemudian saya juga menginformasikan Pada kesempatan ini Allah tanggal 3 Desember kita akan gelar GPM serentak 24 kabupaten dan kota.
Sumber pembiayaan kita manfaatkan dana insentif fiskal yang sudah didapatkan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Pusat ke Sulawesi Selatan,” tambahnya.
Sebelumnya, Deputi Kepala BI Sulsel Wahyu Purnama mengatakan kinerja positif perekonomian Sulsel juga didukung oleh inflasi yang rendah dan terkendali.
“Secara konsisten, tingkat inflasi Sulsel selalu terjaga dalam rentang sasaran inflasi 2,5%±1% sejak awal tahun 2024. Bahkan, inflasi Sulsel pada Oktober tercatat 1,53% (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,71% (yoy),” jelas wahyu.
Menurutnya capaian ini hasil kolaborasi bersama menjaga perekonomian dan inflasi di Sulssl terjaga.
“Ini bentuk sinergi BI, Pemprov, dan TPID se Provinsi Sulsel diwujudkan melalui berbagai Rapat Koordinasi, kolaborasi pengendalian inflasi, dan Capacity Building, serta Penyusunan Laporan Kinerja TPID,” pungkasnya.
Comment