BERITA.NEWS, BULUKUMBA – Pembatasan pasokan BBM jenis Pertalite di Kabupaten Bulukumba menyebabkan antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan keluhan dari masyarakat.
Pasokan Pertalite yang semula 16 ribu liter per hari kini hanya mendapat jatah 8 ribu liter dari Pertamina.
Akibatnya, Pertalite cepat habis, bahkan hanya tersedia hingga siang hari. Hal itu terjadi disejumlah SPBU di Bulukumba.
Menurut Darming, petugas SPBU di Bulukumba, pembatasan ini diperkirakan berlangsung hingga Desember 2024.
“Biasanya pertalite masih ada sampai malam hari. Sekarang ini hanya sampai siang hari, kalau sore habismi,” kata Darming. Sabtu (9/11/2024).
Hingga saat ini, Alasan pembatasan kuota belum jelas, dan pihak SPBU juga belum mendapatkan penjelasan resmi dari Pertamina.
Selain keterbatasan pasokan, kebijakan penggunaan sistem barcode aplikasi MyPertamina turut menambah antrean kendaraan.
Banyak kendaraan yang belum terdaftar dalam aplikasi karena beberapa kendala, seperti ketidaksesuaian warna kendaraan dengan data di STNK.
Beberapa masyarakat berharap agar pemerintah dapat mengembalikan pasokan Pertalite ke angka semula.
Karena harga BBM jenis lainnya seperti Pertamax lebih mahal, dan ini menjadi beban tambahan bagi warga ekonomi lemah.
“Kita berharap ke pemerintah agar pasokan ke setiap SPBU di Bulukumba tetap 16 ribu liter, kasian kita berekonomi lemah harus beli Pertamax yang lebih mahal,” kata seorang pengguna BBM Pertalite, Rahmatullah. (*)


Comment